3 Kunci Sukses Mixue dan Kopi Kenangan, Ternyata Mirip!

3 Kunci Sukses Mixue dan Kopi Kenangan, Ternyata Mirip!

Mixue, merek es krim asal China, mulai masif memperluas bisnisnya di Indonesia. Gerai-gerai es krim ini sudah menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.

Mixue merupakan waralaba internasional yang menawarkan minuman teh dan es krim segar. Perusahaan ini menyediakan berbagai minuman seperti es krim, bubble tea, fruit tea dan milkshake.

Saat ini, perusahaan tersebut telah memiliki setidaknya 20.000 gerai di China dan 1.000 gerai lebih yang tersebar di Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Ekspansi besar Mixue, rupanya punya 3 kunci sukses yang sama seperti bisnis minuman lain seperti Kopi Kenangan. Kopi Kenangan, kini telah punya 850 gerai di 64 kota di Indonesia dan sudah melebarkan sayap ke Malaysia.

Menurut laporan dari Momentum Works bertajuk “Bubble Tea The business behind Southeast Asia’s Favourite Drink”, rantai F&B (food and beverage) memiliki logika dasar yang serupa.

1. Produk pemenang

Sasaran pertama mereka adalah membangun produk unggulan yang layak untuk mendapatkan daya tarik di awal. Jika kunci sukses Mixue adalah produk es serut murahnya, Kopi Kenangan tenar dengan produk kopi gula arennya.

Produk yang “mentereng” sangat penting karena di bisnis F&B, dan turunannya, jenis produk yang dijual tidak banyak. Karena itu, setiap produk harus diberikan diferensiasi yang unik dan kreatif. Kopi Kenangan, misalnya, menggunakan nama produk yang nyeleneh.

CEO & CO-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata
CEO & CO-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata

2. Efisiensi setiap gerai

Target selanjutnya adalah memastikan setiap gerai menghasilkan profit. Unit ekonomi setiap toko harus positif dan bisa bertahan secara individual tanpa harus bergantung kepada pendapatan gerai lainnya.

Menurut Momentum Works, ada tiga utama yang berkaitan dengan profitabilitas setiap unit bisnis:

  • Rantai pasok: Pengelolaan bahan baku, termasuk cara distribusi, sumber produksi, dan keragamannya. Makin beragam produk yang dijual, pengelolaan rantai pasok bakal makin rumit dan membutuhkan manajemen yang lebih efisien.
  • Lokasi dan tipe toko: Kombinasi ruang produksi, area duduk, dan jangkauan pesan antar sesuai dengan pendapatan.
  • Efisiensi jumlah pegawai: Kebutuhan pegawai dari menerima order hingga membuat minuman, serta SOP yang tepat.

3. Perluasan bisnis

Langkah ketiga adalah model ekspansi yang pas  sambil mempertahankan unit ekonomi yang positif. Namun, agar berkelanjutan, merek harus dibangun di atas pasar yang kompetitif. Dalam kasus F&B, banyak merek sukses melakukannya dengan mengendalikan rantai pasokan.

Dan pada akhirnya, peluang di F&B sangat luas. Menurut laporan tersebut, memang ada beberapa cara untuk menghasilkan uang, misalnya dengan penjualan produk, biaya waralaba atau manajemen waralaba seperti fee, bagi hasil, pengadaan bahan baku.

Di sini, Mixue dan Kopi Kenangan menempuh dua cara yang berbeda. Mixue ekspansi mengandalkan model franchise, sedangkan Kopi Kenangan memutuskan untuk mengelola ekspansinya secara terpusat.

Model waralaba Mixue, lebih hemat dan membutuhkan waktu lebih singkat. Di sisi lain, model Kopi Kenangan lebih terkendali dan memastikan margin pendapatan yang lebih tinggi.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.