3 Tahun Dirilis, Tokopedia Klaim Fitur Investasi Emas via Aplikasi Diminati

Tokopedia merupakan platform ecommerce yang tidak hanya menyediakan marketplace dan tapi juga fitur pembayaran atau payment gateway, hingga investasi. Pihak Tokopedia mengklaim bahwa salah satu pilihan investasi di platform mereka ternyata mencatat pertumbuhan pengguna signifikan.

Senior Lead Fintech Tokopedia, Ruth Afrita mengklaim investasi emas lewat fitur Tokopedia Emas berhasil bertumbuh hingga lebih dari 12 kali lipat dari segi transaksi jual dan beli emas dalam periode tiga tahun terakhir.

“Dalam tiga tahun, transaksi jual dan beli emas lewat Tokopedia Emas bertumbuh lebih dari 12 kali lipat dan jumlah pengguna yang terdaftar tumbuh hampir 27 kali lipat,” ujarnya. Menurut Ruth hal ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap Tokopedia dan minat mereka dalam berinvestasi.

Invetasi emas juga diminati karena menjadi instrumen investasi yang relatif aman dijalankan dalam jangka panjang bahkan selama pandemi. Lebih jauh, Ruth membagikan beberapa alasan fitur Tokopedia Emas berhasil mencatat pertumbuhan yang tinggi.

“Aman, karena bekerja sama dengan Pegadaian dan Pluang sebagai mitra kegiatan investasi emas secara elektronik. Para mitra strategis tersebut diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti),” jelasnya.

Platform investasi lewat aplikasi ecommerce seperti Tokopedia juga dinilai memberikan kemudahan karena pengguna tidak perlu mendatangi toko emas dan bisa mengetahui harga terbaru atau perubahan harga emas dengan cepat setiap harinya.

Di Tokopedia Emas juga memungkinkan pengguna berinvestasi emas mulai dari nilai Rp5.0000 saja sehingga terjangkau dan akses ke layanan finansial terutama investasi semakin terbuka lebar di masyarakat.

“Dengan kemudahan ini, banyak masyarakat Indonesia yang menjadi investor pertama kalinya di dalam hidup mereka dengan harga terjangkau. Kami juga terus melakukan edukasi ke sebanyak-banyaknya masyarakat demi meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dalam berinvestasi,” pungkas Ruth.