Virus Korona Berdampak ke Bisnis Hardware
Dampak virus Korona atau Covid-19 terhadap industri teknologi tidak berhenti di perangkat smartphone mengingat Tiongkok adalah rumah bagi beberapa merek besar.
Wabah Covid-19 juga dirasakan ke bisnis hardware PC. Akibat sejumlah pusat manufaktur di negara tersebut sempat ditutup, dilaporkan permintaan hardware PC di Tiongkok melesu. Hal ini berakibat penjualan sejumlah perusahaan tidak memenuhi target.
Dikutip dari Tom’s Hardware, industri PC, hardware motherboard, dan kartu grafis di negara tersebut telah melesu dari sisi penjualan.
Informasi dari pihak supply chain yang dirahasiakan identitasnya mengklaim bahwa jumlah pengapalan hardware buatan ASUS dan Gigabyte menurun drastis dari target kuartal satu 2020. Jumlah pengapalan hardware motherboard Gigabyte sendiri menurun 10 juta unit dibanding 2019.
Penurunan ini disebabkan banyak konsumen yang menghindari tempat umum, mulai dari kf=afe internet dan toko ritel. Kemudian, banyak layanan kurir yang juga berhenti beroperasi sementara. Akibatnya penjualan hardware secara online menjadi terhambat.
Padahal di satu sisi banyak konsumen yang ingin melakukan upgrade perangkat. Alasannya, instruksi pemerintah untuk megurangi aktivitas di luar atau tempat umum membuat mereka mencari hiburan di rumah.
Bagi vendor prosesor, kondisi ini memiliki efek baik dan buruk. Intel yang dilanda krisis produksi, lesunya penjualan hardware PC ikut mengurangi beban yang mereka rasakan saat ini. Justru AMD menjadi kesulitan menemukan peluang untuk penetrasi pasar.
Beberapa waktu lalu, Asus sebagai vendor industri PC asal Taiwan juga mengemukakan jawaban yang serupa. Hal ini disebabkan mereka memiliki pusat produksi besar di Tiongkok.
Chief Marketing Asus Global, Rex Lee mengakui bahwa ada fasilitas produksi dan supplier komponen perangkat Asus di Tiongkok yang juga mengalami nasib serupa, seperti fasilitas manufaktur perusahaan lain yang berbasis di negara tersebut.
“Kebanyakan dari pabrik laptop dan supplier kami berada di Tiongkok. Jadi, hampir semua seri kami terdampak,” ungkapnya. Dia juga mengetahui bahwa pemerintah Tiongkok menginstruksikan fasilitas pabrik meliburkan sementara pekerjanya.
“Jadi, pabrik sekarang sedang mencari pekerja yang mau kembali ke pabrik. Itu tantangannya. Karena virus ini tidak hanya di satu area, tapi sudah tersebar di banyak area,” jelasnya.