Komisi Eropa Berencana Batasi Daya Raksasa Teknologi AS

Raksasa teknologi Amerika Serikat seperti Facebook, Google dan Amazon telah mengganggu sejumlah pihak dari European Commission (EC) selama setidaknya beberapa tahun terakhir. EC mulai bersiap mengambil langkah terkait dominasi perusahaan raksasa tersebut.

Phone Arena melaporkan EC akan mulai mengkaji sejumlah proposal yang ditujukan untuk membantu perusahaan Eropa agar lebih kompetitif saat berhadapan dengan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), dalam hal tata kelola data dan kecerdasan buatan (AI).

Dua tokoh utama yang kerap melontarkan kritik terkait raksasa teknologi AS yaitu kepala badan antitrust dan digital Eropa Margrethe Vestager, dan ketua industri Eropa Thierry Breton. Keduanya akan mempresentasikan proposal yang mereka daftarkan.

Setelah menerima umpan balik terkait pekerjaan mereka, Vestager dan Breton akan menyuguhkan draft final pada akhir tahun 2020 mendatang. Perwakilan EC mengaku menemukan permasalahan dengan situasi saat ini terkait dengan pembagian data yang anti-kompetitif.

Saat ini, EC tengah mempertimbangkan untuk mengusulkan peraturan guna membatasi perusahaan dalam mengakses dan menggunakan data, serta membatasi perusahaan dalam mengambil keuntungan secara tidak adil.

Tujuan utama strategi data Uni Eropa adalah membangun ekonomi data Eropa, ditujukan pada pemanfaatan skenario penggunaan terbaik dari potensi data digital, sehingga memberikan keuntungan bagi ekonomi dan masyarakat.

Aspek lain dari diskusi ini adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang membutuhkan rangkaian peraturan soal tata kelola, mengingat semakin banyak perusahaan yang menggunakan data. Komponen lain dari proposal ini termasuk tata kelola standar manufaktur, kesehatan, energi dan lainnya.

Inti dari proposal komite antitrust adalah memaksa perusahaan teknologi AS untuk lebih bertanggung jawab terkait cara memanfaatkan data yang dimiliki, serta tidak menggunakan daya yang mereka miliki secara serampangan terhadap pasar teknologi dunia.