Mozilla: Orang Indonesia Harus Sadar Pentingnya Privasi Data

Mozilla: Orang Indonesia Harus Sadar Pentingnya Privasi Data

Kini orang Indonesia selalu berhadapan dengan internet. Teknologi ini sudah menjadi bagian dari hidup kita. Kita menggunakan internet untuk mencari tahu sesuatu, berbelanja, berinteraksi dengan sesama, dan melakukan berbagai hal lainnya.

Berdasarkan survey oleh We Are Social & Hootsuite, rata-rata waktu yang dihabiskan satu pengguna Internet di Indonesia dengan menggunakan berbagai perangkat setiap harinya yaitu sekitar 7 jam dan 59 menit.

Selama menjalankan aktivitas sehari-hari di internet, secara sadar maupun tidak, kita membagikan informasi pribadi termasuk profil, aktivitas online, kondisi kesehatan, lokasi, informasi akun keuangan dan lainnya.

Sayangnya, ada beberapa kekurangan mengenai bagaimana informasi pribadi kita digunakan, dan hal ini tidak disadari oleh sebagian besar pengguna Internet.

Praktik penggunaan data yang biasa dilakukan oleh perusahaan teknologi adalah menggunakan informasi pribadi pengguna dan menjadikannya aset untuk mengembangkan produk dan layanan digital yang sebenarnya akan berguna bagi pengguna.

Karenanya, perusahaan teknologi harus bertanggung jawab untuk menjaga informasi pribadi pengguna. Namun, melimpahnya data yang dihasilkan oleh pengguna internet menyebabkan beberapa perusahaan teknologi yang tidak bertanggung jawab berpotensi untuk menyalahgunakan data tersebut.

Di Indonesia, kasus penyalahgunaan dan pelanggaran data pribadi bukan merupakan hal baru. Pada 2018, sebuah perusahaan fintech peer? to peer (P2P) lending? tertangkap menyalahgunakan data pribadi dan memanfaatkannya untuk menagih debitur dengan cara yang intimidatif.

Pelanggaran privasi data lainnya yang harus kita sadari dan pahami adalah Surveillance Economy, yang merupakan sistem beberapa perusahaan teknologi yang tidak bertanggung jawab menjual informasi pengguna ke pihak ketiga untuk keuntungan pribadi.

Perusahaan teknologi tersebut menggunakan data dan informasi mentah dari pengguna dan mengubahnya menjadi behavioural data. Beberapa digunakan untuk meningkatkan pelayanan, dan sisanya digunakan untuk memprediksi perilaku pengguna.

Prediksi-prediksi tersebut selanjutnya dijual ke pihak ketiga. Bagian yang membuat hal ini berbahaya adalah data-data yang dimiliki pihak ketiga tersebut dapat saja digunakan untuk kepentingan propaganda atau hal serupa lainnya yang dapat membahayakan pengguna Internet.

Mozilla menghimbau pengguna untuk lebih sadar dalam membagikan informasi pribadi di internet, serta menggunakan sarana yang tepat untuk menghindari bahaya tersebut. Dengan membangun kesadaran bersama, pengguna dapat menciptakan internet yang lebih kondusif dengan kontrol penuh pada privasi.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.