Bagikan Lokasi Pengguna, Facebook Bantu Telusuri Penyebaran Virus Korona
Di Amerika Serikat, Facebook mulai membagikan lokasi penggunanya tapi bukan karena kebocoran data melainkan dengan tujuan mulia. Media sosial milik Mark Zuckerberg ingin membantu peneliti COVID-19 atau virus Korona untuk menemukan pola penularan virus tersebut.
Cara ini dilakukan sebagai bagian program terbaru Facebook bernama Data for Good. Jadi Facebook akan mengumpulkan data penggunanya, tanpa melanggar privasi, dan akan menyediakan data yang dibutuhkan kepada peneliti medis.
Dikutip dari The Verge, caranya adalah dengan mengumpulkan data anonim pengguna Facebook terutama lokasi setiap pengguna. Harapannya bisa diperoleh data mengenai prediksi penyebaran atau penularan COVID-19 dan mengungkap negara bagian mana yang harus melakukan karantina.
Demi melengkapi data yang dibutuhkan tersebut, Facebook juga akan bertindak seperti layanan pendeteksi COVID-19 yang lain. Mereka akan menyediakan halaman dan panduan bagi penggunanya untuk mlelaporkan apabila mereka merasakan gejala COVID-19.
Langkah ini tidak sepenuhnya baru, di Amerika Serikat, Google juga sudah menyediakan layanan serupa lengkap dengan panduan menuju lokasi rumah sakit terdekat untuk melakukan pengecekan medis. Google sendiri punya anak perusahaan yang bergerak khusus di bidang teknologi medis.
Pihak Facebook menyatakan bahwa perusahaannya tetap bisa memberikan bantuan kemanusiaan sambil tetap menjaga privasi dari pengguna mereka. Saat ini fitur ini masih tersedia untuk pengguna Facebook di Amerika Serikat.
“Menurut kami Facebook dan perusahaan teknologi bisa dan harus mengembangkan teknologi berkelanjutan untuk membantu ahli medis dan pihak berwenang menghadapi kondisi krisis saat ini,” tutur Director of Privacy and Public Policy Facebook, Steve Satterfield.
“Namun kami melihat hal ini sama sekali tidak melanggar privasi orang. Menurut kami, ini dapat membantu pihak kesehatan publik untuk mengambil tindakan sambil tetap melindungi data pengguna kami,” imbuhnya.
Menurut peneliti medis, data persebaran yang disediakan oleh perusahaan teknologi mampu memberikan data real-time dan akurat terkait pergerakan manusia. Di sini mereka bisa mengetahui seberapa efektif penerapan physical distancing terhadap pencegahan penularan COVID-19.