Ramai Pembobolan Data, Bukalapak Bantah Ikutan Bocor

Ramai Pembobolan Data, Bukalapak Bantah Ikutan Bocor

Berita soal pembobolan atau peretasan data pengguna Tokopedia oleh hacker ternyata ikut membawa nama e-commerce lokal lainnya yaitu Bukalapak. Namun pihak Bukalapak bahwa layanan mereka ikut mengalami nasib yang sama.

Kepada media pihak Bukalapak membagikan pernyataan resmi. Mereka menyatakan bahwa saat ini data konsumen di layanannya aman. Berita terkait pembobolan data pengguna Bukalapak yang mengemuka merupakan berita dari awal tahun 2019.

CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menyebutkan bahwa pada awal tahun 2019 perusahaannya diberitakan menjadi korban pembobolan data pengguna yang berasal dari periode 2017. Namun hingga saat ini Bukalapak telah terus meningkatkan keamanan layanan mereka dan memperhatikan keamanan siber mereka.

“Kami sangat menyadari bahwa risiko cyber security adalah risiko yang dapat mengancam siapa saja,” tulis Rachmat dalam informasi yang dibagikan Bukalapak.

“Di Bukalapak, keamanan user data adalah prioritas utama kami, sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamaman para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan,” tulisnya.

Bukalapak membeberkan keamanan berlapis yang mereka terapkan terkait data pengguna. Pertama, saat menrima data pengguna, Bukalapak menggunakan metode HTTPS yang diklaim tidak mudah diretas.

Kemudian dalam proses penyimpanan data, Bukalapak menggunakan metode perlindungan termutakhir yang berlapis. Saat digunakan atau mengolah data pengguna, pihak Bukalapak menyatakan melakukan pengawasan yang ketat.

Pengawasan ini berisi serangkaian perekaman jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data. Data sensitif terkait KTP dan sejenisnya diklaim disimpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang otomatis terhapus sehingga melindungi privasi pengguna.

Tahun lalu diberitakan bahwa belasan juta data pengguna Bukalapak telah bocor dan dijual di pasar gelap. Data ini berasal dari database periode tahun 2017. Peretasnya dideteksi berasal dari Pakistan dengan nama alias Gnosticplayers.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.