Ekspansi, Salah satu Misi Tokocrypto di Indonesia

Ekspansi, Salah satu Misi Tokocrypto di Indonesia

Bukan nama baru di ranah teknologi, nama mata uang kripto atau cryptocurrency mulai populer di kalangan masyarakat sekitar tahun 2017 lalu. Namun popularitas tersebut kemudian menyurut, meski tidak berarti bidang di ranah teknologi ini menghilang sepenuhnya.

Tidak lagi banyak diperbincangkan masyarakat tidak berarti mata uang kripto ini lenyap ditelan bumi. Sebab, jenis mata uang virtual ini kian banyak bermunculan, mendampingi bitcoin yang melambungkan nama cryptocurrency.

Di pasar Indonesia, menyebut nama cryptocurrency mungkin turut mengingatkan masyarakat pada nama Tokocrypto, yang didirikan pada awal tahun 2018 lalu. Layanan terkait mata uang kripto di Indonesia mungkin belum sebanyak di luar negeri.

Namun Tokocrypto yang menawarkan medium bagi nasabah untuk membeli dan menjual sejumlah jenis token ini menjadi platform cryptocurrency pertama di Indonesia yang mendapatkan regulasi dari Bappebti.

“Tokocrypto adalah salah satu aset kripto pedagang di dalam Indonesia. Kita adalah aset kripto exchange pertama yang mendapat regulasi dari Bappebti. Nasabah bisa datang ke Tokocrypto untuk membeli dan menjual aset kripto,” ujar Co-Founder dan CEI Tokocrypto Pang Xue Kai.

Saat ini, Tokocrypto melayani transaksi jual beli sejumlah jenis token, di antaranya adalah bitcoin, etherium, stable coin dan lainnya. Selain itu, Tokocrypto juga menyebut pihaknya berkomitmen untuk dapat menjadi gateway bagi stable coin atau koin bernilai stabil agar dapat dipergunakan secara lebih luas lagi.

Namun tidak hanya untuk perdagangan atau trading, Tokocrypto mengaku berkomitmen untuk memperluas kegunaan dari cryptocurrency tersebut. COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda menjelaskan bahwa kripto atau aset memiliki underlying atau penjamin aset lainnya.

Sebagai contoh, USDT memiliki underlying berupa USD1 sehingga harga satu token berbanding lurus dengan USD1. Sementara itu, disinggung soal kondisi perdagangan aset kripto saat ini, Tokocrypto menjelaskan bahwa perdagangan saat ini sudah diatur oleh Bappebti.

“Aset kripto telah dianggap sebagai komoditi, jadi kalau kita boleh membandingkan, bahwa aset kripto contohnya Bitcoin itu disamakan bentuknya seperti komoditi cokelat, kopi dan lainnya,” jelas Teguh.

Untuk investasi kripto, Tokocrypto menyebut bahwa aset memiliki nilai naik dan turun, sehingga setiap orang pasti memiliki pilihan untuk mengelola risiko dari aset merek. Namun Tokocrypto menegaskan bahwa nilai aset kripto akan semakin meningkat serta memiliki nilai yang tidak terkait dengan nilai aset lainnya.

Sehingga, lanjut Teguh, nilai Bitcoin atau jenis mata uang kripto lain bersifat independen atau mandiri dan tidak terpengaruh oleh mekanisme pasar. Menyoal strategi di tengah pandemik COVID-19, Tokocrypto mengaku memiliki sejumlah rencana.

Rencana tersebut termasuk memperbesar tim sehingga dapat melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia, serta meningkatkan sistem platform agar dapat memberikan layanan lebih baik untuk nasabah. Selain itu, Tokocrypto juga menyebut akan melanjutkan upaya edukasi kepada masyarakat mengenai cryptocurrency, serta cara berdagang dan investasi dalam industri tersebut.

Menyoal visi, Tokocrypto menargetkan untuk menjadi aset crypto exchange terbesar di Indonesia, serta menjadi stable coin gateway di Asia Tenggara. Untuk memastikan visinya berhasil, Tokocrypto akan mematuhi regulasi dari Bappebti sebagai regulator di bidang ini.

Tokocrypto juga akan menggencarkan distribusi menyoal platform investasi dan transaksi cryptocurrency via TokoNews, serta giat melakukan edukasi via Toko Outreach Program untuk memungkinkan masyarak belajar menyoal teknologi Blockchain dan perdagangan di ranah ini.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.