Tinggalkan Analog, Teknologi TV Digital Punya Banyak Keuntungan
Belakangan pembahasan migrasi dari siana televisi analog ke televisi digital terestrial kembali mengemuka. Kementerian Komunikasi dan Informatika di bawah kepemimpinan Menkominfo Johnny G. Plate kembali mendorong implementasi ini.
Pembahasan mengenai penyelenggaran siaran televisi digital atau migrasi dari televisi analog sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009 saat posisi Menteri Komunikasi dan Informatika dijabat Tifatul Sembiring.
CEO Media Group, M. Mirdal Akib termasuk salah satu yang menyatakan dukungan kebijakan ini. Perusahaan yang dipercayakannya sendiri sudah sejak lama menyiapkan migrasi ke televisi digital dan rencananya akan mempekenalkan staisun televisi digital bernama Magna Channel di 16 Juli nanti dan mengudara di 11 kota besar seluruh Indonesia.
Dia menilai bahwa migrasi siaran televisi analog ke televisi digital menjadi angin segar bagi industri penyiaran sendiri serta menguntungkan di sisi konsumen serta perkembangan teknologi. Apa keuntungan yang ditawarkan dari televisi digital?
Mirdal langsung menyinggung soal teknologi 5G yang digadang tahun depan sudah siap diimplementasikan di Indonesia. Teknologi jaringan ini tidak semata untuk internet cepat dan telekomunikasi tapi luas sekali pemanfaatannya untuk perangkat pintar.
“Kebutuhan masyarakat Indonesia untuk frekuensi hingga saat ini masih besar dan belum terpenuhi. Sementara kita butuh frekuensi lebih besar untuk 5G dan pengembangannya. Makanya apabila migrasi analog ke digital ini dilakukan maka efisiensinya sangat besar,” jelas Mirdal.
Dia mencontohkan bahwa saat ini penyiaran televisi analog dihitung satu kanal frekuensi untuk satu siaran stasiun televisi. Di penyiaran digital terestrial bisa memuat beberapa siaran stasiun televisi sekaligus untuk kawasan DKI Jakarta.
“Di negara tetangga itu sudah migrasi ke siaran televisi digital makanya siaran mereka bisa diterima dengan kualitas lebih baik di kawasan perbatasan. Mereka akan lebih banyak menonton siaran televisi tetangga, ini juga masalah serius terkait ideologi,” tutur Mirdal.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, penyiaran televisi digital punya kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dengan sinyal cenderung stabil meskipun kondisi geografis dan cuaca buruk.
Penyiaran mengandalkan televisi analog memiliki kualitas sinyal yang buruk saat mengalami gangguan cuaca. Sinyal juga akan melemah saat lokasi yang dijangkau terlalu jadi dari menara atau infrastruktur transmiter sinyal, ini yang sempat disebut Mirdal sebagai menyehatkan industri penyiaran.
“Di sisi ekonomi, stasiun televisi akan lebih efisien. Mereka tidak perlu berinvestasi ke tower atau transmisi nantinya cukup menyewa frekuensi dan memiliki izin siaran. Ini mendorong industri kreatif, nantinya rumah kecil juga bisa menjadi stasiun televisi,” jelasnya.
Sesuai dengan peraturan pemerintah terkait penyelenggara siaran televisi digital yang free-to-air alias tidak berbayar. Mirdal ingin Magna Channel hadir di semua distribusi platform, baik siaran satelit televisi kabel, layanan OTT (Over-the-Top), streaming, dan media sosial.
Melihat ketersediaan perangkat smart tv yang sudah bisa menerima siaran televisi digital terestrial di Tanah Air ditambah banderol harganya semakin terjangkau. Kemudian melihat beragam keuntungan yang ditawarkan maka bagi Mirdal migrasi televisi analog ke digital adalah keniscayaan, bukan pilihan.