Fitur Baru WhatsApp Bisa Cek Pesan Langsung di Browser
Peredaran informasi bohong telah dan masih menjadi hal yang mengkhawatirkan di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Karenanya berbagai platform jejaring sosial dan pesan instan menghadirkan berbagai fitur untuk memerangi penyebaran informasi bohong ini.
WhatsApp menjadi salah satu platform pesan instan yang rajin meluncurkan fitur baru dalam rangka memerangi informasi bohong tersebut. Dan fitur terbaru yang diluncurkannya bertajuk Search the Web, memungkinkan pengguna memeriksa kebenaran dari pesan yang telah diteruskan berkali-kali.
Mengutip Engadget, fitur ini diwakili oleh ikon kaca pembesar yang akan muncul di sebelah pesan dengan label berikon tanda panah ganda. Jika mengklik ikon kaca pembesar itu, pengguna akan langsung dibawa ke peramban, yang menampilkan hasil pencarian atau informasi lain terkait konten yang dibagikan tersebut.
Untuk menjaga privasi, WhatsApp mengklaim pihaknya tidak akan pernah memiliki akses terhadap konten pesan. Untuk saat ini, fitur tersebut masih merupakan fitur pilot, atau masih dalam proses pengembangan dan pengujian.
Namun, fitur ini telah tersedia untuk pengguna dalam jumlah terbatas di wilayah Brazil, Italia, Irlandia, Meksiko, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, dan Indonesia. Dan saat fitur ini digulirkan secara lebih luas, aplikasi WhatsApp Android, iOS, atau Web pengguna harus versi terbaru.
Kehadiran fitur ini merupakan kelanjutan dari fitur terkait penyebaran informasi bohong yang digulirkan WhatsApp sebelumnya, berupa menyematkan ikon tanda panah ganda di sudut kiri atas pesan yang dibagikan lebih dari lima kali dan dicurigai sebagai informasi bohong.
Pesan yang telah dilabeli ini kini hanya dapat diteruskan ke satu obrolan dalam satu waktu. Tindakan ini didorong oleh peningkatan signifikan dalam hal penerusan pesan yang didapati WhatsApp pada awal tahun 2020 lalu.
Selain itu pada tahun 2019, penyebaran misinformasi di WhatsApp menimbulkan kericuhan berujung kekerasan di India, sehingga WhatsApp menurunkan batas penerusan pesan menjadi hanya hingga lima grup atau pengguna.
Dan dalam rangka mengurangi misinformasi terkait Covid-19, WhatsApp juga bekerja sama dengan otoritas kesehatan dunia untuk membantu pengguna dalam mendapat informasi valid.