Tingkat Penipuan Aplikasi di Indonesia Turun
AppsFlyer merilis laporan fraud tahunan bertajuk Kondisi Mobile Ad Fraud Edisi 2020. Laporan ini mengungkap bahwa sebagian besar pengiklan di ranah mobile semakin memahami bahaya penipuan instalasi aplikasi.
Selain itu, laporan ini juga mengungkap bahwa sebagian besar pengiklan di ranah mobile semakin memahami solusi perlindungan dari potensi kejahatan penipuan saat ini lebih kuat dari sebelumnya. Dalam laporan Asia Pasifik (APAC) 2020, terdapat sebanyak 3,8 juta instalasi di 55.000 aplikasi dalam empat kategori.
Keempat kategori tersebut yaitu Entertainment, Finance, Gaming, Shopping, Social, dan Travel. Selain itu, laporan ini juga menyebut bahwa Asia Tenggara mengalami perbaikan dalam hal tingkat kejahatan penipuan dengan medium iklan.
Secara umum, Indonesia dilaporkan mengalami penurunan penipuan pada keempat kategori tersebut, dari 43 persen pada bulan Juli 2019 hingga 19 persen pada bulan Mei 2020. Angka ini dilaporkan tidak jauh berbeda dengan wilayah Asia Pasifik.
Kategori seperti Entertainment, Casual Games, Midcore Games, dan Shopping juga dilaporkan mengalami penurunan tingkat penipuan sebagai akibat dari kebijakan penutupan akses wilayah atau lockdown dalam mencegah penyebaran Covid-19.
AppsFlyer juga melaporkan terjadi penurunan tren penipuan iklan di Asia Tenggara secara umum, sebagai dampak dari peningkatan kesadaran pasar. Namun di wilayah Indonesia, Singapura, dan Vietnam AppsFlyer menemukan bahwa tiga wilayah ini mengalami puncak penipuan via iklan pada bulan Maret 2020.
Laporan AppsFlyer ini juga mengungkap bahwa tingkat fraud di Indonesia sebesar 28 persen pada bulan Maret 2020, dan menurun menjadi 19 persen pada bulan Mei 2020. Sedangkan wilayah Singapura mengalami penurunan tingkat kejahatan penipuan dari 35 persen pada bulan Maret 2020 menjadi 20 persen pada bulan Mei 2020.
Selain itu, laporan ini menunjukan bahwa aplikasi Finance menjadi kategori dengan jumlah kasus penipuan via iklan terbesar. Dan pasar Asia Pasifik disebut AppsFlyer berkontribusi sekitar 60 persen dari eksposur finansial di seluruh dunia, dengan jumlah sebesar USD945 juta (Rp13,7 triliun).
Kontribusi ini juga disebut AppsFlyer sebagai akibat dari peningkatan investasi dalam aktivitas pemasaran. Dan secara global, App Install Ad Fraud telah mengalami penurunan sebesar kurang lebih 30 persen hingga USD1,6 juta (Rp23,3 miliar) dibandingkan dengan semester pertama tahun 2019 lalu.