Kamera, Baterai, Prosesor, dan USB-C Jadi Tren Gadget di 2020
Ranah gawai, khususnya smartphone, terus mengalami perkembangan seiring dengan kehadiran berbagai inovasi yang akhirnya dirilis produsen perangkat setelah menjalani proses pengembangan selama beberapa tahun.
Ranah smartphone mengalami perkembangan di berbagai sisi yang dikandungnya, dari kamera, baterai, chipset, port USB-C, serta desain unik yang tetap menunjang penampilan pengguna, selain menawarkan performa dan pengalaman penggunaan yang baik.
Berikut kami rangkumkan perkembangan ranah smartphone dengan berbagai inovasi pendukung yang hadir selama tahun 2020.
1. Kamera 108MP
Kamera menjadi salah satu komponen yang mengalami perkembangan terbanyak dan menjadi fokus oleh berbagai produsen smartphone. Penggunaan kamera dengan resolusi tinggi menjadi hal yang kerap diunggulkan produsen pada smartphone mereka.
Pada bulan Oktober 2019, konsumen tidak akan dapat menemukan smartphone dengan dukungan kamera beresolusi 108MP di pasar, dan hal ini berbeda pada tahun 2020. Awalnya, ide ponsel dengan kamera 108MP terdengar hanya sekadar gimmick dari hal yang akan menyuguhkan perbedaan nyata.
Kamera 108MP pertama dipasarkan melalui Xiaomi Mi CC9 Pro di Tiongkok atau Mi Note 10 secara internasional dan variannya, memulai tren smartphone dengan dukungan kamera beresolusi tinggi ini.
Samsung turut menjadi produsen selanjutnya yang menghadirkan smartphone dengan dukungan kamera 108MP ini pada berbagai smartphone unggulan yang dirilisnya pada tahun 2020, termasuk Galaxy S20 Ultra dan Galaxy Note20 Ultra.
Motorola turut menjadi produsen lain yang menghadirkan smartphone dengan modul kamera 108MP. Namun hingga saat ini, smartphone dengan dukungan modul kamera beresolusi tinggi ini masih tergolong sedikit.
Sejauh ini, baru tersedia sekitar 10 smartphone dengan dukungan modul kamera 108MP tersebut. Sebab, pengadaan modul 108MP ini tergolong tinggi, sehingga baru tersedia pada perangkat kelas high-end.
Ranah kamera smartphone selama tahun 2020 ini masih didominasi oleh perangkat dengan dukungan resolusi 64MP. Modul dengan resolusi ini bermunculan sejak tahun 2019 lalu, dan tahun 2020 menjadi kelanjutan dari kehadiran ponsel berkamera 64MP dan salah satunya ditemukan pada dua model di seri Samsung Galaxy S20.
2. Baterai Semakin Tahan Lama
Selain kamera, baterai juga menjadi komponen dalam smartphone yang mengalami perkembangan. Hal ini didorong oleh peningkatan mobilitas pengguna serta pemanfaatan perangkat mobile yang kian merambah dalam aktivitas sehari-hari.
Hal ini turut menghadirkan kebutuhan konsumen akan smartphone dengan bekal daya baterai besar. Selama tahun 2020, produsen smartphone juga kian menyadari hal ini, dengan menghadirkan perangkat berbekal baterai berkapasitas daya besar.
Samsung menjadi salah satu produsen yang kerap menghadirkan smartphone dengan bekal baterai berkapasitas besar, dengan yang terbesar mencapai 7.000 mAh pada Galaxy M51. Namun, pasar smartphone pada tahun 2020 ini lebih didominasi oleh smartphone dengan bekal baterai berkapasitas 4.500 mAh hingga 5.000 mAh.
Daya baterai tersebut hadir di berbagai segmen smartphone, baik di segmen smartphone high-end, premium, menengah hingga low-end, meski untuk pasar Indonesia, baterai berkapasitas besar ini didominasi oleh smartphone dari segmen harga menengah.
Berkat kombinasi dengan chipset prosesor dan sejumlah komponen canggih lain, baterai pada smartphone ini mampu menjaga perangkat bertahan dalam jangka waktu lama. Beberapa di antaranya, seperti realme C17, mampu bertahan hingga hampir satu hari penuh.
Dominasi perangkat dengan bekal kapasitas baterai ini salah satunya ditujukan untuk menjaga bodi smartphone tetap tipis dan nyaman digenggam. Sebab, membekali smartphone dengan baterai berkapasitas lebih besar berpeluang mengharuskan produsen mengorbankan ketebalan bodi perangkat mereka.
3. Qualcomm Snapdragon 865 dan Snapdragon 888
Chipset prosesor menjadi salah satu komponen utama dalam smartphone, dan chipset menjadi salah satu komponen yang mengalami perkembangan selama tahun 2020 ini. Diluncurkan pada akhir tahun 2019 lalu, sebagian besar smartphone yang dipasarkan pada tahun 2020 ini menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 865.
Qualcomm mengunggulkan dukungan untuk kemampuan fotografi pada Snapdragon 865 ini, dan diklaim mampu mendukung pengambilan foto dengan resolusi 64MP terbaik serta video berkecepatan Gigapiksel, berkat bekal Qualcomm Spectra 480 ISP pada chipset tersebut.
Selain itu, Qualcomm Snapdragon 865 juga mengunggulkan kemampuan menyuguhkan performa tinggi yang mampu mendukung gaming, serta dukungan untuk fitur yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan efisiensi daya.
Chipset ini tidak hanya digunakan pada smartphone, namun juga dapat ditemukan pada sejumlah tablet yang dipasarkan di Indonesia pada tahun 2020 ini, termasuk Samsung Galaxy Tab S7 dan Galaxy Tab S7 Plus.
Xiaomi juga menjadi salah satu produsen yang rajin merilis smartphone dengan dukungan chipset Qualcomm Snapdragon 865 pada tahun 2020 ini. Setelah Xiaomi Mi 10 dan Poco F2 Pro, Xiaomi merilis Mi 10T dan Mi 10T Pro.
Inovasi Qualcomm pada chipset segmen atas tidak terhenti di sana, sebab pada akhir tahun 2020 ini, Qualcomm kembali menghadirkan chipset terbaru karyanya yaitu Snapdragon 888. Chipset ini diklaim sebagai platform mobile baru yang menggabungkan teknologi 5G tercanggih, AI, kamera, gaming, dan fitur keamanan untuk smartphone premium.
Pada Snapdragon 888, Qualcomm mengunggulkan konektivitas 5G canggih yang akan mendefinisikan ulang pengalaman penggunaan perangkat mobile di masa depan mobilitas enterprise, panggilan video, gaming cloud kualitas konsol dan lainnya.
Snapdragon 888 juga diklaim Qualcomm didukung terobosan arsitektur terbesar di ranah AI, memungkinkannya menyuguhkan pengalaman premium yang memadukan AI dengan kamera profesional, asisten suara personal, gaming elit, konektivitas super cepat dan lainnya.
Hingga saat ini, baru terdapat empat smartphone yang diyakini akan meluncur dengan dukungan chipset Qualcomm Snapdragon 888. Xiaomi Mi 11 menjadi salah satu smartphone yang hadir dengan dukungan Snapdragon 888 ini.
realme juga akan meluncurkan smartphone karyanya di tahun 2021 dengan dukungan Snapdragon 888, melalui realme Race. selain itu, adik Huawei, Honor, juga akan menghadirkan smartphone dengan chipset tersebut, dikabarkan melalui seri Honor V40.
iQOO 7 Series turut menjadi smartphone yang akan hadir dengan dukungan Qualcomm Snapdragon 888 pada tahun 2021, diperkirakan akan diumumkan pada bulan Januari. Selain itu, Snapdragon 888 juga akan tersedia pada jajaran perangkat Samsung Galaxy S21 series.
4. iPhone 12
Smartphone karya Apple selalu menarik perhatian konsumen saat diluncurkan, sebab kerap digadang menghadirkan inovasi terbaru karya perusahaan yang juga didirikan oleh Steve Jobs tersebut.
Ponsel cerdas ini mengunggulkan desain berbeda dari beberapa seri sebelumnya, dengan tepian bodi lebih runcing dan tajam, dibandingkan dengan iPhone 5 dan seterusnya yang hadir dengan desain tepian bodi membulat.
Desain yang diusung iPhone 12 ini lebih menyerupai iPhone 4S yang tampil dengan bodi lebih kotak namun tetap menjanjikan kenyamanan saat digenggam meski berdimensi tergolong tipis. Sayangnya, penggunaan bahan metal kerap menjadi faktor yang mengurangi kenyamanan saat menggenggam perangkat ini.
Lini iPhone 12 juga menjadi perangkat pertama karya Apple yang hadir dengan dukungan konektivitas jaringan 5G. Sedangkan kamera pada lini iPhone 12 kembali menjadi fitur yang diunggulkan Apple dari smartphone karyanya.
Kamera perangkat ini hadir dengan sejumlah fitur, termasuk mode malam atau night view mode yang mampu aktif secara otomatis, serta stabilisasi video baik. Mampu menghadirkan kualitas foto tergolong baik, sayangnya ketajaman pada foto yang dihasilkan kamera iPhone 12 tidak cukup baik.
Di tengah gempuran smartphone Android dengan kapasitas daya baterai tinggi, hingga 7.000 mAh, Apple justru masih percaya diri menghadirkan baterai berkapasitas terendah 2.851 mAh pada varian iPhone 12.
Sehingga baterai bukan menjadi salah satu fitur yang diunggulkan Apple pada lini iPhone 12, sebab belum sebaik generasi sebelumnya. Sempat menjadi pelopor di bidang teknologi, smartphone, kini Apple seolah kalah saing jika dibandingkan dengan produsen smartphone Android yang kian gahar memamerkan inovasi mereka di ranah ini.
5. Adopsi USB-C
Sebelum tahun 2019, USB-C menjadi salah satu komponen mewah yang hanya dapat ditemukan pada smartphone kelas high-end dan premium. Kini, pembekalan USB-C ini kian meluas, bahkan hingga smartphone pada segmen harga lebih terjangkau.
Sebagai pengingat, dibandingkan dengan microUSB, USB-C memiliki sejumlah keunggulan salah satunya lebih mudah dipakai karena bentuknya simetris dan bisa ditancapkan bolak-balik. Hal ini berbeda dengan micro USB yang harus ditancapkan dengan orientasi sesuai.
Konektor microUSB dan USB-C sama-sama beroperasi dengan teknologi USB (Universal Serial Bus), tapi versi standarnya dan kecepatannya berbeda. Versi dan kecepatan USB ini terdiri dari USB 1.1 (12Mbps), USB 2.0 (480Mbps), USB 3.0 (5Gbps), hingga USB 3.1 Gen 1 (5Gbps) dan Gen 2 (10Gbps).
Model microUSB mendukung teknologi USB hingga versi 3.0, namun sebagian besar smartphone yang mengadopsinya hanya mengandalkan micro USB versi 2.0. Sedangkan model USB-C sudah mendukung teknologi USB hingga versi 3.1 Gen 2, dua kali lebih cepat dari USB versi 3.0.
Sementara itu menyoal output daya, microUSB memiliki output daya maksimal sebesar 5V dan 1.5A, sedangkan USB-C output daya maksimalnya sebesar 20V dan 5A. USB-C mampu menyalurkan daya lebih besar, sehingga mampu mengisi baterai dengan lebih cepat dan lebih cocok dengan standar fast-charging modern.
Selain itu sejak awal tahun 2020 ini, sejumlah negara termasuk di wilayah Eropa, mendorong penggunaan USB-C sebagai standar port yang disematkan pada perangkat mobile, termasuk mendesak Apple untuk turut menerapkan hal serupa.
Xiaomi Redmi Note 8, Oppo A5 2020, Samsung Galaxy A20s, Samsung Galaxy A30s, dan realme 5 Pro menjadi contoh dari perangkat yang tersedia di pasar Indonesia tahun 2020 ini dengan dukungan USB-C dan dipasarkan dengan harga sekitar Rp2 juta.