Kaspersky: Pandemi Hambat Kemajuan Karier Perempuan
Laporan Women in Tech yang dirilis Kaspersky bertajuk Where are we now? Understanding the Evolution of women in technology mengungkap bahwa hampir sepertiga perempuan atau 25 persen di Asia Tenggara cenderung memilih bekerja di rumah dibandingkan di kantor.
Jumlah serupa juga menunjukkan bahwa responden perempuan tersebut bekerja paling efisien saat berada di rumah. Selain itu, sebanyak 28 persen mengungkapkan bahwa perempuan Asia Tenggara mengaku memiliki otonomi lebih besar saat tidak bekerja di kantor, sedikit lebih rendah daripada hasil global sebesar 33 persen.
Hampir setengah dari perempuan di Asia Tenggara atau sekitar 46 persen yang bekerja di bidang teknologi telah berjuang keras menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan keluarga mereka sejak bulan Maret 2020.
Tren ini dilaporkan Kaspersky paling menonjol di Amerika Utara namun turut menjadi konsisten di seluruh dunia. Laporan ini juga menyebut bahwa saat disinggung tentang fungsi sehari-hari yang mengurangi produktivitas atau kemajuan pekerjaan, 66 persen responden perempuan mengaku sebagian besar dilakukan untuk membersihkan rumah.
Sedangkan 68 persen responden mengaku bertanggung jawab atas sekolah di rumah, dan 56 persen harus menyesuaikan jam kerja untuk menjaga keluarga. Akibatnya, 48 persen perempuan percaya bahwa efek Covid-19 bukan meningkatkan, namun justru memperlambat, kemajuan karir mereka secara umum.
Selain itu, sebanyak 46 persen perempuan yang berkecimpung di bidang teknologi di Asia Tenggara, dibandingkan dengan 39 persen laki-laki, percaya bahwa lingkungan kerja yang setara adalah poin terbaik untuk kemajuan karir.
Sementara itu, sebesar 64 persen berpendapat bahwa bekerja jarak jauh adalah cara optimal untuk mencapai kesetaraan tersebut. Sektor teknologi saat ini disebut laporan Kaspersky ini harus dapat memanfaatkan momentum ini dengan baik untuk keberlanjutan di masa depan.