3 Hal yang Paling Dicari Anak-Anak Indonesia di Internet

3 Hal yang Paling Dicari Anak-Anak Indonesia di Internet

Pandemi Covid-19 tidak hanya mengubah cara pandang dan aktivitas masyarakat sehari-hari, tetapi juga kebiasaan online.

Sejak tahun lalu, sejumlah besar orang menghabiskan lebih banyak waktu di internet daripada sebelumnya. Ini termasuk anak-anak di seluruh dunia, termasuk di di Indonesia yang secara tidak langsung membentuk minat dan kebiasaan mereka menjelajah dunia internet.

Data terbaru Kaspersky menyebut perangkat lunak, audio, dan video menjadi paling populer di kalangan anak-anak di negara tersebut (47,54 persen) dari Januari hingga Desember 2020, dengan Mei menyumbang persentase tertinggi sebesar 50,29 persen untuk kategori ini.

Hal tersebut dipicu oleh banyaknya anak yang sudah memulai belajar dari rumah. Hal ini juga terlihat dari bertambahnya waktu yang dihabiskan untuk menonton video dan mendengarkan musik, yang mungkin bisa menjadi pilihan saat mereka bersantai di tengah pandemi.

Preferensi online anak Indonesia kemudian diikuti oleh media komunikasi internet (26,40 persen) dan permainan komputer atau computer games (12,85 persen) pada tahun 2020. Statistik tersebut berdasarkan data anonim yang dikumpulkan oleh Kaspersky Security Network (KSN) dari pengguna Kaspersky Safe Kids di Windows dan macOS.

Perlu dicatat bahwa seiring penerapan sekolah secara daring di Indonesia saat itu, komunikasi melalui platform media sosial juga dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. Anak-anak mencatat persentasi rendah dalam mengunjungi situs game. Ini dapat dipahami mengingat sejumlah kegiatan seperti pembelajaran dari rumah semakin intens akibat pandemi.

“Kita melihat fakta bahwa anak-anak zaman sekarang mulai berinteraksi dengan teknologi sejak usia dini, dan tidak mengenal dunia tanpa internet, komputer, dan perangkat seluler. Dengan dimulainya pandemi, keterpaparan dan keterkaitan teknologi dalam kehidupan mereka sekarang menjadi lebih besar dari sebelumnya, baik untuk kegiatan belajar maupun bersantai,” kata  kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Meski hanya sebagian kecil, pada tahun 2020 lalu Kaspersky masih memblokir beberapa upaya anak-anak di Indonesia untuk mengunjungi situs-situs terkait konten berbahaya seperti pornografi (0,48 persen), persenjataan (0,18 persen), perjudian internet (0,10 persen), dan obatan terlarang (0,03 persen).

Anak-anak cenderung tidak mendiskusikan konten media sosial mereka dengan orang tua. Hal terbaik untuk dilakukan adalah mendiskusikan bagaimana mereka menggunakannya, tanpa mengkritik atau menindas, serta memberikan nasihat untuk tetap berhati-hati saat menjalin pertemanan atau koneksi baru.

Selain itu, penting juga untuk memberikan edukasi tentang para penipu online, halaman phishing, penyamaran di media sosial, sehingga mereka lebih sadar akan berbagai risiko yang mungkin dihadapi saat berselancar di internet.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.