Facebook Enggan Beritahu Pengguna Korban Kebocoran Data

Facebook Enggan Beritahu Pengguna Korban Kebocoran Data

Facebook merespon berita terbaru menyebut bahwa data 535 juta akun beredar di internet secara gratis. Namun, bukan dengan cara yang diharapkan pengguna, sebab Facebook tidak berencana untuk memberitahukan pengguna korban kebocoran data tersebut.

Mengutip The Verge, dalam rangkaian data, terdapat banyak informasi yang tidak diinginkan pengguna untuk beredar di internet secara bebas, termasuk ulang tahun, lokasi, nama lengkap, dan nomor ponsel.

Dengan demikian, keengganan Facebook untuk memberitahukan pengguna terdampak oleh kebocoran data ini dinilai mengecewakan. Facebook menyebutkan dua alasan pendukung keputusannya untuk tidak memberitahukan pengguna terdampak secara proaktif.

Facebook menyebut pihaknya tidak percaya diri menyoal pengguna yang perlu diberitahukan, dan bahwa pengguna tidak akan dapat melakukan apa-apa terkait dengan data yang beredar secara luas di internet.

Pada hari Selasa, 13 April 2021, Facebook mengunggah tulisan di blog resminya menyebut bahwa pihaknya meyakini data diambil via pengimpor kontak miliknya sebelum bulan September 2019, metode yang tercantum dalam pelanggaran kebijakan perusahaan.

Namun, reporter BuzzFeed Ryan Mac menekankan bahwa pernyataan Facebook ini tidak selaras dengan fakta bahwa Facebook belum berbicara atau mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan pengawasan kontroversial Clearview AI, karena mengambil foto dari Instagram dan Facebook.

Facebook mengklaim pihaknya telah melakukan sejumlah perubahan terkait pengimpor kontak, menghapus kemampuan mereka untuk mengambil data. Sementara itu, The Verge menyebut bahwa Facebook belum merespon permintaan untuk komentar resmi.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.