Twitter Tengah Berdiskusi untuk Beli Clubhouse
Twitter telah menghadirkan kompetitor untuk aplikasi audio sosial Clubhouse, namun dilaporkan tengah berdiskusi untuk mengakuisisi Clubhouse. Twitter dilaporkan tengah berdiskusi dengan Clubhouse untuk membeli aplikasi senilai USD4 miliar (Rp58,2 triliun).
Menurut laporan dari berbagai sumber, percakapan antara kedua perusahaan ini dilaporkan terhenti tanpa informasi terkait alasan penyebabnya. Selain itu tidak tersedia informasi menyoal pihak yang memulai percakapan tersebut.
Sebelumnya Clubhouse tengah berupaya untuk meraih pendanaan dengan valuasi sebesar USD4 miliar (Rp58,2 triliun). Dengan demikian, nilai yang dilaporkan akan menjadi nilai akuisisi tersebut berasal dari diskusi dengan Twitter, atau berdasarkan usaha pencarian pendanaan Clubhouse.
Sebagai informasi, Clubhouse diluncurkan pada tahun 2020 lalu dan mempopulerkan ide menggelar percakapan audio langsung. Selebriti, CEO perusahaan teknologi, dan masyarakat umum telah menggunakan aplikasi ini untuk mendengarkan dan menyelenggarakan ruang percakapan.
Lebih dari 10 juta pengguna dilaporkan telah mengunduh aplikasi Clubhouse, yang saat ini baru bisa diakses oleh pihak penerima undangan dan hanya melalui perangkat bersistem operasi iOS. Clubhouse juga memiliki banyak kompetitor, termasuk Facebook, Twitter, Discord, LinkedIn, dan Slack.
Platform tersebut telah memiliki basis pengguna terintegrasi besar berjumlah jutaan pengguna, serta memiliki layanan dalam versi web, iOS dan Android. Namun, Clubhouse terus berupaya untuk berinovasi.
Dalam beberapa bulan terakhir, Clubhouse meningkatkan jumlah pegawai dan mempekerjakan teknisi untuk mengembangkan aplikasi versi Android. Pada pekan ini, Clubhouse juga meluncurkan fitur tip dalam aplikasi, sebagai cara kreator menghasilkan uang.
Clubhouse menegaskan pihaknya tidak akan mengambil bagian dari tip yang diberikan pendengar kepada kreator tersebut. Sementara itu, Twitter Spaces telah diluncurkan baik di platform iOS dan Android.
Twitter juga berencana untuk meluncurkan versi web dan menghadirkan kemampuan menggelar ruang percakapan untuk seluruh pengguna pada bulan April ini.
Alasan Twitter ingin mengakuisisi Clubhouse tidak masuk akal, kecuali ingin menghilangkan kompetitor dan meningkatkan basis pengguna serta popularitasnya.