500 Juta Data Pengguna LinkedIn Dikabarkan Bocor
Laman jejaring profesional LinkedIn dikabarkan mengalami kebocoran data pengguna. Berdasarkan laporan Cybernews data-data tersebut bocor dan tersebar di forum hacker.
Data yang bocor pun tidak sedikit. Tercatat 500 juta atau setengah miliar data pengguna bocor.
“Sebuah arsip berisi data yang disebut diambil dari 500 juta profil LinkedIn telah dijual di forum peretas populer, dengan 2 juta catatan sebagai sampel bukti konsep oleh penulis postingan,” dikutip dari laporan Cybernews, Minggu, 11 April 2021.
Sementara itu pihak LinkedIn merespons kabar kebocoran data pengguna tersebut. “Kami telah menyelidiki dugaan kumpulan data LinkedIn yang telah diposting untuk dijual dan telah menentukan bahwa itu sebenarnya adalah kumpulan data dari sejumlah situs web dan perusahaan,” tulis LinkedIn dikutip dari blog resmi mereka, Minggu, 11 April 2021.
Dalam hasil investigasi jug tidak ditemukan adanya data pribadi dari pengguna. Adapun data-data yang terpampang adalah data yang memang bisa dilihat secara publik.
“Ini mencakup data profil anggota yang dapat dilihat secara publik yang tampaknya diambil dari LinkedIn,” imbuh laporan tersebut.
Linked juga tegas menyebut kasus ini bukan pelanggaran terhadap data-data penggunanya. Pasalnya, data-data tersebut secara teknis dikumpulkan bukan dengan meretas sistem mereka.
“Ini bukan pelanggaran data LinkedIn, dan tidak ada data akun anggota pribadi dari LinkedIn yang disertakan dalam apa yang dapat kami tinjau,” jelas mereka.
Akibat bocornya data pengguna ini pengawas privasi Italia memulai penyelidikan atas insiden tersebut pada hari Kamis. Otoritas Italia mengatakan bahwa negara tersebut memiliki salah satu jumlah pelanggan LinkedIn tertinggi di antara negara-negara Eropa dan meminta pengguna yang terpengaruh untuk memberi perhatian khusus pada setiap kejanggalan terkait nomor telepon dan akun mereka.