CEO Clubhouse Bantah Kebocoran Data Pengguna
CEO Clubhouse Paul Davidson menyebut bahwa laporan yang mengklaim data personal pengguna aplikasinya mengalami kebocoran tidak benar. Cyber News melaporkan database SQL dengan ID, nama, username, akun Twitter dan Instagram Clubhouse, serta akun pengikut pengguna Clubhouse mengalami kebocoran.
Laporan tersebut menyebut bahwa informasi data pengguna Clubhouse ini diunggah di forum peretas online. Menurut Cyber News, data yang mengalami kebocoran ini tidak berisi informasi pengguna sensitif, seperti nomor kartu kredit.
Clubhouse tidak segera menjawab permintaan untuk informasi lebih lanjut, namun pada tanggapan yang diberikan pada suatu kesempatan, Davidson membantah bahwa platform karyanya tersebut mengalami kebocoran data.
Davidson menegaskan bahwa informasi tersebut salah dan menyesatkan, dan artikel terkait informasi tersebut merupakan artikel clickbait. Data yang dimaksud pada artikel ini, lanjut Davidson, merupakan informasi publik dari aplikasi Clubhouse.
Pada pekan lalu, Cyber News melaporkan bahwa data personal dari 500 juta pengguna LinkedIn telah dicuri dan diunggah secara online. Perusahaan milik Microsoft ini menyebut bahwa data tersebut bukanlah data pribadi anggota layanannya.
Informasi ini beredar beberapa hari setelah ditemukan bahwa data personal 533 juta pengguna Facebook mengalami kebocoran dan disebarkan secara online secara gratis. Kebocoran data Facebook ini dilaporkan termasuk nomor ponsel, tanggal lahir, lokasi, alamat email, dan nama lengkap pengguna.
Clubhouse mengalami tahun pertama yang mengagumkan dengan jumlah unduhan sebanyak 10 juta unduh, meski saat ini, aplikasi ini hanya dapat diakses oleh pengguna penerima undangan dan tersedia di perangkat iOS.
Twitter, LinkedIn, Discord, Spotify, dan Slack telah meluncurkan atau tengah mengembangkan platform audio sosial kompetitor Clubhouse, dan Facebook dilaporkan tengah mengembangkan aplikasi serupa.