Google Cloud: Adopsi Cloud di Indonesia Tumbuh Pesat
Tahun lalu Google meresmikan ketersediaan layanan dan fasilitas Google Cloud Platform Region Jakarta yang memungkinkan Indonesia memperoleh beragam benefit seperti latensi lebih rendah untuk akses data dan aplikasi di platform milik Google serta kemudahan memperoleh dukungan solusi standar internasional.
Di saat yang sama Indonesia hingga saat ini masih berada dalam kondisi pandemi yang diklaim ikut berkontribusi dalam transformasi digital salah satunya dengan adopsi cloud. Di sesi khusus, pihak Google Cloud mengklaim bahwa adopsi cloud di Indonesia bertumbuh pesat.
VP Google Cloud Asia Pacific, Karan Bajwa menilai bahwa setiap negara di kawasan Asia Pasifik memiliki pertumbuhan unik yang tidak bisa dibandingkan langsung satu sama lain tapi dia menilai respon korporasi atau bisnis di Indonesia sangat positif.
Menurut Karan hal ini tidak terlepas dari kehadiran Google Cloud Platform Region Jakarta yang merupakan pertama di Indonesia dan kesembilan di Asia Pasifik. Dia menyebutkan kemitraan Tokopedia dan Salim Group sebuah pertanda yang sangat baik mewakili adopsi cloud di Indonesia.
“Kami sangat bangga dengan grup perusahaan besar seperti Salim Group yang mengumumkan kemitraan dengan Google Cloud, dan mereka melihat secara jelas salah satu penyedia teknologi kelas perusahaan terkemuka akan bekerja sama,” ujar Karan.
“Bersama mereka, kami membantu membuka jalan untuk adopsi teknologi yang berkelanjutan seperti AI / ML di seluruh grup yang sangat mewakili perusahaan besar yang mengambil langkah besar yang berani,” tambahnya.
Banyak perusahaan yang sudah mempercayakan Google Cloud di antaranya BRI dan Maybank Indonesia, XL Axiata, dan Pertamedika. Hal ini sesuai dengan klaim CEO Google Cloud, Thomas Kurian yang menyebut korporasi atau bisnis multisektor di Indonesia mulai mengandalkan teknologi cloud untuk transformasi digital sekaligus bisnis.
“Mereka benar-benar menghargai cloud karena bagi mereka untuk memasuki pasar baru sekarang mereka tidak perlu membeli pusat data hingga menyediakan peralatan, semua ini bisa mereka dapatkan hanya dengan menggunakan cloud ke semua pasar tersebut, menguji pasar dan menggunakan pendekatan digital mereka untuk menjangkau orang-orang,” jelas Thomas.
Menurut Karan semua sektor bisnis maupun industri memiliki tren yang sama dalam adopsi cloud namun adopsi awal paling masif terlihat di perusahaan atau bisnis yang digital native yaitu mereka yang tidak banyak memiliki model infrastruktur lama (legacy).
Benar-benar semua sektor menggunakan cloud. Saya percaya ketika kita memiliki kesempatan untuk melihat kembali sejarah ini, ini akan menjadi momen adopsi teknologi yang sangat besar atau perubahan adopsi teknologi dalam sejarah industri teknologi.