Hati-hati, Penipu Hobi Sebar Link Berbahaya di WhatsApp
Apakah Anda menggunakan WhatsApp dan kerap menerima pesan berantai yang berisi link atau tautan yang menjanjikan hadiah, voucher makanan cepat saji, maupun bansos? Anda patut curiga karena perusahaan keamanan internasional Kaspersky juga menemukan bahwa WhatsApp banyak berisi link berbahaya yang merupakan penipuan online.
Penipuan online atau phishing ini hadir dengan teks atau narasi yang menjanjikan. Anda akan diberikan link atau tautan yang apabila diklik akan menuju sebuah situs palsu yang dibuat mirip dengan situs resmi. Anda akan diminta mengisi informasi pribadi yang merupakan aksi pencurian data pribadi bahkan tidak jarang link tersebut disusupi malware atau virus.
Dikutip dari hasil riset Kaspersky, mereka menemukan pada periode Desember 2020 hingga Mei 2021 tercatat 89,6 persen link berbahaya banyak beredar di WhatsApp dan sisanya di media sosial lain. Kaspersky mendeteksi ada 480 link berbahaya yang ditemukan per hari.
Tim riset Kaspersky Internet Security for Android menemukan data tersebut lewat fitur terbaru yaitu Safe Messaging yang mencegah pengguna membuka link atau tautan berbahaya dengan cara lebih dulu mengenali atau mendeteksinya.
Pada periode Desember 2020 hingga Mei 2021, Kaspersky mencatat ada 91.242 link berbahaya yang terdeteksi secara global. Negara yang paling banyak mengalami serangan phishing lewat link berbahaya ini adalah Rusia, Brasil, kemudian India.
Di Indonesia, data yang serupa juga ditemukan Kaspersky. Link berbahaya ditemukan paling banyak di aplikasi WhatsApp yaitu 738 link yang terdeteksi selama periode Desember 2020 hingga Mei 2021 sementara di Telegram hanya 39 link.
“Statistik menunjukkan bahwa phishing di aplikasi messenger instan masih menjadi salah satu alat paling populer di kalangan scammer. Sebagian karena popularitas aplikasi ini semakin luas di kalangan pengguna, serta kemampuan fungsionalitas bawaan pada aplikasi untuk meluncurkan serangan,” ujar Analis Konten Web Senior Kaspersky, Tatyana Shcherbakova.