Mengenal Chrome OS, Sistem Operasi di Laptop Kemendikbudristek untuk Pelajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan program pengadaan 240 ribu laptop untuk pelajar di seluruh Indonesia. Laptop-laptop tersebut menggunakan Chrome OS.
Sistem operasi besutan Google ini memang masih kurang populer di Indonesia dibanding Windows atau Mac OS-nya Apple. Meski tidak setenar dua sistem operasi tersebut, bukan berarti Chrome OS tidak punya kelebihan.
Berikut penjelasan tentang Chrome OS yang dirangkum Medcom.id dari berbagai sumber:
1. Berbasis Kernel Linux
Chrome OS merupakan sistem operasi berbasis kernel Linux, dan menggunakan peramban web Google Chrome sebagai antarmuka pengguna utamanya.
2. Hanya untuk laptop seri Chromebook
Sesuai namanya sistem operasi ini hanya mendukung laptop pada seri Chromebook, dan tipe sistem targetnya adalah Chromebook, Chromebox, Chromebase dan tablet.
3. Bisa menjalankan aplikasi Android
Berbasis kernel linux yang sama dengan di Android, Chrome OS juga bisa menjalankan aplikasi-aplikasi yang ada di Play Store.
4. Ditujukan untuk kegiatan pendidikan
Chrome OS juga lebih ditujukan untuk mendukung kegiatan komputasi di bidang pendidikan. Sistem operasi ini memungkinkan pelajar untuk mengakses aplikasi, pengaturan dan lainnya dari berbagai perangkat, dan ditujukan untuk mempersiapkan pelajar dengan proyek kolaboratif.
5. Butuh akses internet
Sistem operasi ini sangat mengandalkan koneksi internet agar bisa digunakan secara maksimal. Meski begitu laptop dengan Chrome OS ini tetap bisa digunakan secara offline.
Google sendiri sudah meningkatkan kemampuan offline Chrome OS dan juga tersedia aplikasi yang memiliki opsi offline seperti YouTube.