Smart Learning Class, Transformasi Kelas Konvensional Jadi Ramah Teknologi
Penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara bergantian menyesuaikan dengan kondisi pandemi tahun ini, menunjukkan optimisme dalam memulihkan pendidikan Indonesia.
Kondisi pembelajaran yang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya selama pandemi, memacu pemanfaatan serta akses internet dan teknologi digital sebagai solusi keberlangsungan pendidikan.
Para guru didorong untuk mampu menggunakan berbagai aplikasi online meeting dan platform pembelajaran lainnya, demi menghadirkan materi dan menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik bagi siswa.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan pemanfaatan teknologi, pendidikan menjadi lebih mudah diakses dan dapat mengakomodasi kebutuhan semua orang, khususnya para siswa dan guru.
“Teknologi pasti akan terus berkembang, dan sangat penting untuk menyesuaikan gaya belajar mengajar di kelas agar selaras dengan kemajuannya. Guru terdorong untuk mencoba sesuatu yang baru menjadi alat pembelajaran dan pendekatan kepada siswa.”
“Mengintegrasikan teknologi ke dalam rencana pembelajaran, serta menggunakannya untuk memperluas pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan, dapat membuat perbedaan yang signifikan di kelas dan mendorong siswa menjadi generasi yang mampu berpikir kritis,” ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.
“Hingga hari ini terdapat 16 pilot SSLC yang tersebar di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, dan lebih dari 20 ribu siswa dan 50 ribu guru telah menikmati manfaat inovasi SSLC untuk menambah wawasan belajar mereka,” tambahnya.
Kembalinya siswa dan guru ke sekolah, tidak berarti harus meninggalkan adopsi teknologi digital yang sudah dilakukan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan kembali ke pola belajar mengajar yang lama.
Adanya proyeksi dari Unicef yang menyatakan bahwa akan terjadi peningkatan akses internet oleh generasi muda Indonesia hingga 100 persen pada tahun 2030, menggambarkan adopsi dan kecakapan menggunakan teknologi digital di dunia pendidikan akan terus menjadi bagian dari sistem pembelajaran kini dan masa depan.
“Fasilitas dan pelatihan yang kami dapat dari SSLC, senantiasa menggerakkan para guru untuk terus menerapkan kreativitas yang mereka suguhkan kepada siswa ketika PJJ, agar suasana belajar yang dinamis dan tidak membosankan tetap terjaga pada saat PTM,” kata Frans, Kepala SMA Santo Yosef Pangkal Pinang.
“Pemanfaatan teknologi dalam PTM di sekolah, kami terapkan dalam bentuk: pemberian tugas-tugas digital berbasis kelompok yang dapat mendorong kemampuan siswa berinteraksi dengan teman-temannya, serta memberikan ruang untuk berkolaborasi dengan guru dalam merancang dan mencoba pembelajaran digital yang lebih seru, seperti penggunaan video, YouTube, dan berbagai aplikasi lainnya,” imbuhnya.