Pandemi Picu Ledakan Digital
Pandemi mendorong pemanfaatan teknologi di berbagai sektor industri secara lebih cepat, mengalihkan berbagai layanan dan aktivitas fisik ke ranah digital. Indonesia tidak luput dari peralihan tersebut, seperti yang disampaikan oleh Nimbly Technologies.
Selama periode pandemi yang terjadi pada dua tahun terakhir, CEO dan Founder Nimbly Technologies Daniel Hazman menyebut Asia Tenggara menjalani proses transformasi digital pesat dan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Gelombang digital tengah mengubah wilayah Asia Tenggara, didorong oleh peningkatan pendapatan sekali pakai, sektor startup kuat, dan perangkat yang mudah diakses dan terjangkau, lonjakan jumlah konsumen digital, dan peningkatan ekonomi internet,” ujar Daniel.
Ledakan digital, dari ritel online hingga layanan berbagi kendaraan, disebut Daniel membentuk kembali hampir setiap aspek bisnis dan kehidupan sosial. Ledakan digital ini membantu menghubungkan usaha kecil dan menengah ke dalam rantai pasokan global.
Selain itu, ledakan digital ini juga dinilai Daniel membuka peluang inovasi baru untuk industri yang matang, serta mendorong ekonomi beragam di kawasan Asia Tenggara menuju ekonomi lebih terintegrasi.
Wilayah Asia Tenggara juga dinilai memiliki keuntungan sebab memiliki populasi usia muda pecinta teknologi tinggi, yang mengusung media sosial dengan antusias. Secara kolektif, Asia Tenggara telah menjadi adopter Facebook terbesar di dunia, dan ibukota Indonesia, Jakarta, ditasbihkan sebagai ibukota Twitter global.
“Pada tahun 2030, sekitar 500 juta orang di Asia Tenggara merupakan usia pekerja. Secara kolektif, ke-10 negara yang membentuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ini, telah setara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia,” ujar Daniel.
Negara ASEAN diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar lima persen selama satu dekade mendatang, tingkat pertumbuhan lebih baik dari pertumbuhan rata-rata global. Disinggung soal sektor yang paling menjanjikan soal pertumbuhan, Daniel menyebut sektor teknologi dan telekomunikasi, serta layanan finansial.
Kedua sektor itu disebut Daniel sebagai sektor dengan tingkat maturitas digital paling baik, dan cenderung lebih sukses dalam hal transformasi. Hal ini dinilai masuk akal mengingat sejumlah perusahaan teknologi merupakan sektor yang sejak awal telah bersinggungan dengan ranah digital.
Perusahaan teknologi mengadopsi cara baru dalam bekerja, memproses TI warisan, dan tidak terkukung pada cara kerja tradisional. Sedangkan bank, pengelola kekayaan, dan telekomunikasi juga telah terbiasa menghadapi pelanggan dengan ekspektasi tinggi terkait pengalaman dan perjalanan digital.
“Grup kedua terdiri dari sektor produk industri dan konsumen, area operasional Nimbly. Kami mendapati akselerasi pada sektor ini di Asia Tenggara, dengan efisiensi operasional dan kelincahan sebagai pendorong utama mereka,” tambah Daniel.
Daniel menjelaskan bahwa digitalisasi memilih banyak manfaat di antaranya adalah pengurangan biaya produksi dan rantai pasokan, pemangkasan modal kerja, dan peningkatan pertumbuhan pendapatan tambahan melalui peningkatan produktivitas.
Teknologi digital juga disebut Daniel dapat memfasilitasi perubahan mendasar dalam strategi dan mendorong ketahanan dalam lingkungan bisnis yang bergejolak seperti yang masyarakat hadapi sejak beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, pandemi dinilai telah memicu momentum untuk mempercepat digitalisasi di Indonesia. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah kebijakan konkret untuk memajukan agenda transformasi digital.
Saat ini, Indonesia telah mengalami kemajuan stabil ke arah transformasi digital, dan laju perubahan tersebut kian cepat. Nimbly Technologies menilai hal tersebut berdasarkan basis pelanggannya di Indonesia.
“Ekonomi digital Indonesia menunjukkan ketahanan di tengah pandemi Covid-19 yang mendatangkan malapetaka pada transportasi online, makanan, dan layanan perjalanan, namun kami melihat pertumbuhan yang kuat di Indonesia pada sektor ritel, F&B, dan manufaktur,” tambah Daniel.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Software as a Service (SaaS) dan menawarkan paket berlangganan untuk pelanggan, Nimbly Technologies berencana untuk mendorong pertumbuhan usaha hingga beberapa ratus persen pada tahun 2022 ini.
Justru mengalami pertumbuhan pesat di luar negara asal Daniel, Indonesia, seperti di Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura, Daniel menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar prioritas Nimbly Technologies.
Guna mencapai target dalam memperluas pasar di Indonesia, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 ini akan menerapkan sejumlah strategi, termasuk segmentasi konsumen, rangkaian produk untuk garda depan, fokus pada loyalitas konsumen dan bukti sosial, serta ekosistem dan kemitraan.