Strategi Huawei Percepat Transformasi Digital Asia Pasifik
Pandemi Covid-19 yang telah mengubah dunia akan diingat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah. Salah satu perubahan tersebut adalah digitalisasi yang menyeluruh.
Di sela-sela Huawei Global Analyst Summit 2022 yang telah digelar untuk ke-19 kalinya, Ken Hu, Huawei Rotating Chairman, menegaskan pentingnya kawasan Asia Pasifik bagi Huawei.
Pembangunan yang belum merata menjadi salah satu tantangan yang perlu mendapatkan solusinya.
“Asia Pasifik merupakan salah satu pasar penting bagi Huawei di luar Tiongkok. Pasar yang sungguh besar dengan jumlah populasi yang besar pula. Namun, pembangunan ekonomi dapat dikatakan belum merata di seluruh kawasan.”
Secara pribadi saya memahami Kawasan Asia Pasifik dengan baik sehingga saya ingin berbagi beberapa pandangan mengenai digitalisasi dan apa yang bisa diperbuat Huawei bagi kawasan ini. Asia Pasifik memiliki ekonomi yang beragam.:
Kawasan ini meliputi negara yang maju sekaligus negara yang tengah berkembang. Meskipun sama-sama terletak di Asia Pasifik, baik negara maju maupun negara berkembang memiliki kebutuhan dan menghadapi tantangan yang berbeda dalam proses transformasi digital,” kata Ken Hu.
“Selain negara-negara maju, banyak negara di kawasan ini yang berkembang sangat pesat, seperti Indonesia dan Thailand. Negara-negara tersebut menikmati manfaat langsung dari pembangunan infrastruktur digital secara masif, termasuk 5G, broadband, serta pusat data.
“Kami juga akan mengucurkan investasi yang ditujukan kepada pemerintah, carrier, serta berbagai bisnis di Asia Pasifik agar dapat memaksimalkan penggunaan infrastruktur digital yang ada.”
Ia menambahkan, kawasan Asia Pasifik dapat mengacu kepada strategi pembangunan rendah karbon demi mendorong digitalisasi. Tahun ini, mereka mengaku aktif menyuarakan solusi green site sebagai sarana untuk membantu pihak carrier dalam rangka membangun situs-situs konstruksi yang mengedepankan keberlanjutan, sekaligus memotong emisi karbon.
Ia menggarisbawahi perlunya kawasan untuk memanfaatkan bonus demografi melalui sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan, dengan tujuan menyiapkan talenta digital yang siap menyongsong masa depan.
“Talenta digital yang mumpuni dan menguasai TIK akan semakin penting seiring terdigitalisasinya kawasan Asia Pasifik. Rerata populasinya lebih muda dibandingkan Amerika Serikat atau Eropa, sehingga ini menjadi salah satu keunggulan yang unik. Akan dibutuhkan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, industri, dan seluruh masyarakat untuk mempercepat pengembangan talenta digital.”
Huawei berencana untuk menambah jangkauannya kepada 500 ribu profesional di bidang TIK melalui pelatihan yang dihadirkan Huawei ASEAN Academy maupun program Seeds for the Future.
Lewat Spark Program, mereka juga ingin semakin memberdayakan para startup berbasis TIK di negara-negara Asia Pasifik. Kami berencana untuk menginvestasikan USD100 juta di program tersebut agar dapat bersumbangsih terhadap ekosistem startup yang makin dinamis dan sehat.
Di Indonesia, Huawei menyebut akan terus menciptakan nilai dan berkontribusi lebih banyak bagi ekosistem, terutama di ranah pengembangan talenta digital dengan terus memacu operasi yang telah berlangsung lebih dari 22 tahun di Indonesia.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan,sSebagai ekonomi digital terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki potesi besar untuk terus melakukan transformasi digital.
“Kami telah berakar di Indonesia sejalan dengan komitmen I Do yang Huawei miliki untuk menciptakan nilai dalam rangka membangun Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, hijau dan indah.”