Kominfo Dorong Masyarakat Raih Pasar Industri Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ingin masyarakat melihat peluang pasar industri konten di dunia digital. Sebab, nilai pasar industri konten di Indonesia mencapai Rp 7 triliun per tahun, dan diproyeksikan akan naik hingga lima kali lipat pada 2027.
Hal itu terungkap dalam webinar bertema ‘Ayo Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini’ yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Chief Marketing Officer PT Cipta Manusia Indonesia dan Content Creator Annisa Choiriya mengatakan, setiap warganet berpeluang mengambil manfaat dari perkembangan industri konten. Caranya, meningkatkan kemampuan digital, kreativitas dan inovasi, serta cerdas dalam memahami fenomena dan kebutuhan masyarakat.
Dia menyebut ada jutaan konten yang diunggah ke dunia maya. Contohnya, di Instagram ada sekitar 65 ribu konten yang dibagikan setiap menitnya.
Tingginya nilai pasar serta pesatnya perkembangan internet dan media sosial, harus dimanfaatkan warganet untuk meraih peluang baru dengan mengasah kemampuannya.
Ia menjelaskan, terdapat dua pilihan modal dasar untuk memulai kreativitas di dunia maya, yakni melakukan hal-hal yang disukai, atau dengan mengetahui hal apa yang sedang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, ciri khas sebagai konten kreator serta konsistensi juga perlu menjadi perhatian agar mendapatkan peluang tersebut.
“Banyak aplikasi untuk membuat konten yang banyak menyediakan template untuk pembuatan video. Jadi, mungkin selama ini kita bukan tidak tahu, tapi hanya belum tahu. Sehingga jangan menyerah untuk mencari tahu dan terus beradaptasi di dunia digital,” kata Annisa.
Dosen Politeknik Negeri Samarinda sekaligus Relawan TIK Kalimantan Timur Mulyanto mengatakan, warganet dapat mengasah kreativitas sekaligus memperkenalkan budaya lokal di internet, antara lain dengan memproduksi video tradisi suatu daerah atau membagikan konten yang menampilkan kekayaan dan keberagaman bangsa Indonesia.
Relawan TIK Bali dan Jawara Internet Sehat 2022 Ni Kadek Dwi Febriani mengatakan, warganet dapat memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan karya atau konten yang kreatif.
Agar optimal, warganet harus menyesuaikan konten yang dibuat dengan karakteristik media sosial. Sebab, platform yang tersedia baik itu Facebook, Instagram, Twitter, atau Youtube memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat konten, beberapa hal yang perlu dipersiapkan warganet antara lain, konsisten akan tema utama, melakukan riset terhadap fenomena di masyarakat, meningkatkan kemampuan dalam merangkai kata, membuat foto atau video yang menarik, terus berinovasi, serta perluas jaringan dan kolaborasi.
“Berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha untuk menciptakan gagasan baru. Kemudian, gunakanlah waktu untuk mengakses internet untuk hal yang positif dan kreatif sehingga dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungan sekitar. Selain itu, kecakapan digital yang dibarengi sikap kreatif akan membuahkan karya yang istimewa,” katanya.