Hubble Temukan Galaksi Bertabrakan dalam Tarian Spektakuler
Hubble masih menyediakan gambar alam semesta dramatis meski James Webb Space Telescope telah dioperasikan. NASA dan ESA telah merilis gambar Arp-Madore 417-391 karya teleskop ruang angkasa tersebut.
Mengutip GSM Arena, Arp-Madore 417-391 merupakan tabrakan galaksi tidak biasa berjarak sekitar 670 juta tahun cahaya dari Bumi. Gravitasi mereka yang saling tarik menarik memproduksi bentuk unik serupa cincin, merupakan inti dari kedua galaksi berjarak relatif dekat, serta bagian serupa bulu dari bintang tersebut membentuk lingkaran.
Teleskop Hubble menemukan persatuan tersebut menggunakan Advanced Camera for Surveys miliknya, membantu mendeteksi galaksi unik dan bahkan materi gelap. Peneliti menggunakan hardware orbital untuk membuat daftar observasi lanjutan bagi teleskop James Webb yang lebih baru.
Sebagai informasi, terkadang peneliti memanfaatkan teleskop Hubble dan James Webb secara tandem untuk mempelajari obyek ruang angkasa. Namun, teleskop Hubble mungkin tidak akan berkontribusi dalam penemuan informasi soal obyek ruang angkasa ini dalam waktu lebih lama.
Teleskop ini telah mengalami sejumlah kegagalan sistem dalam beberapa tahun terakhir, dan diperkirakan akan dikembalikan ke Bumi, paling cepat pada tahun 2030 mendatang jika tidak mengalami intervensi.
NASA dan SpaceX mempertimbangkan untuk meningkatkan orbit Hubble agar tetap aktif, namun langkah ini diperkirakan tidak akan memperpanjang masa guna teleskop tersebut. Tabrakan galaksi ini diyakini mewakili satu dari kontribusi terakhir Hubble, bahkan jika teleskop tersebut masih akan berada di ruang angkasa dalam beberapa tahun mendatang.
Sebelumnya, peneliti pada Rabu, 9 November 2022 mengatakan bahwa Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA berhasil menangkap tiga gambar terpisah, mencakup periode delapan hari dan hanya beberapa jam setelah ledakan.
Gambar-gambar tersebut ditemukan dalam tinjauan data arsip pengamatan Hubble dari 2010. Menurut astronom Wenlei Chen, seorang peneliti postdoctoral University of Minnesota dan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature.
Sementara itu, pesawat ruang angkasa NASA Orion telah berhasil menyelesaikan satu dari sejumlah manuver utama dari perjalanan perdananya, terbang melintasi Bulan, dengan jarak terdekat sejauh 81 mil atau 130 Km dari permukaan Bulan.
Pencapaian ini penting karena sejumlah alasan, paling tidak karena menandai pengujian penting untuk sistem propulsi. Orion melakukan empat pembakaran koreksi lintasan dalam perjalanannya ke Bulan, namun kali ini, mesin sistem manuver orbit ditembakkan selama 2 menit 30 detik.