Twitter Hapus Akses Klien Pihak Ketiga Setelah Peraturan Pengembang Baru

Twitter Hapus Akses Klien Pihak Ketiga Setelah Peraturan Pengembang Baru

Twitter memperbarui Developer Agreement, pada dasarnya memblokir klien pihak ketiga selamanya. Platform seperti Twitterrific dan Fenix kini tidak lagi berguna, karena tidak lagi memiliki akses API dan ditutup pada awal pekan ini.

Mengutip GSM Arena, peraturan baru menyatakan bahwa Twitter tidak mengizinkan untuk menciptakan atau mencoba menciptakan pengganti atau layanan atau produk serupa dengan Twitter Applications.

Sementara itu, pengembang aplikasi tersebut diberitahu bahwa platform karya mereka kini ditangguhkan. API Twitter kini hanya dapat digunakan untuk mengintegrasikan Twitter Content, atau sebutan lain untuk tweet yang disisipkan.

Pengembang juga tidak lagi diizinkan untuk mengubah tampilan informasi untuk pembaca, atau memodifikasi elemen visual. Karena larangan tersebut merupakan hal yang dilakukan pihak ketiga, Twitter menggunakan hal ini sebagai alasan untuk memblokir mereka semua.

Sejumlah fitur Twitter Blue tersedia di aplikasi pihak ketiga, dan media sosial ini ingin mengkonsolidasikan seluruh pendapatan, mengingat waktu sulit secara finansial yang akan dihadapi oleh Musk dan rekannya.

Selain itu, Twitter juga tidak menayangkan iklan melalui API, sehingga membatasi kemampuan untuk memonetisasi pengguna yang menggunakan klien ini. Sebelumnya, Twitter Blue akhirnya tersedia untuk dibeli via aplikasi Android, beberapa hari setelah platform jejaring sosial tersebut mengumumkan model pembayaran baru untuk versi berlangganan tahunan.

Twitter menawarkan tanda centang biru tersebut di Android sebesar USD11 (Rp166.430), serupa harga yang ditawarkannya pada aplikasi versi iOS, yang lebih tinggi sebesar 35 persen dibandingkan dengan harga yang ditawarkan untuk platform versi web.

Sementara itu, Twitter dianggap mengalami guncangan serius sejak dibeli oleh miliuner pemilik Tesla dan SpaceX yaitu Elon Musk. Bukan berbenah, tapi banyak pihak menilai media sosial yang dulu dibuat Jack Dorsey malam mengalami kemunduran.

Bukan hanya memecat sebanyak 7.500 pekerjanya di tahun 2022, kini dilaporkan Twitter menjual seluruh barang isi kantornya. Tidak hanya sudah berhenti membayar sewa gedung untuk markas besar di San Fransisco, Amerika Serikat.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.