Kemristekdikti Salurkan Dana Riset Inovasi Sebesar 171 Miliar
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) siap memberikan pendanaan inovasi sebesar Rp 171 miliar. Pendanaan diberikan terhadap perguruan tinggi dan industri yang saling berkolaborasi mendorong hilirisasi inovasi agar menjadi produk yang dimassalkan. Pendanaan inovasi diberikan setelah melalui seleksi ketat tim pakar dan akademisi. Untuk seleksi pendanaan inovasi industri dari 177 proposal, lolos seleksi 53 proposal yang diusulkan oleh 31 industri, 13 perguruan tinggi dan 9 lembaga litbang.
Untuk pendanaan inovasi perguruan tinggi, dari 29 proposal, lolos seleksi 13 inovasi perguruan tinggi (PT). Pendanaan inovasi itu diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama (PKS) antara Kemristekdikti dengan sejumlah industri dan PT yang lolos seleksi. Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe, mengatakan, PKS pendanaan inovasi tersebut dalam rangka pengembangan inovasi untuk kemandirian dan daya saing bangsa.
Kerja sama inovasi penting agar dapat memanfaatkan kemampuan kita sendiri. Pengembangan iptek dan daya saing industri dan nasional penting untuk masa yang akan datang. Dorongan inovasi dan pengembangan riset teknologi guna menghasilkan produk yang memiliki kebaruan serta bermanfaat bagi masyarakat.
Jumain menjelaskan, total anggaran pendanaan riset mencapai Rp 171 miliar. Perguruan tinggi dalam melakukan riset dan berinovasi didorong bisa menjawab kebutuhan industri. Riset tidak hanya mengejar keunggulan akademik semata namun hasilnya tidak cocok bagi industri.
Pendanaan riset itu di antaranya Rp 9 miliar untuk revolusi orange Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan buah lokal unggulan. Selain itu, pengembangan katalis oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) Rp 10 miliar dan pengembangan steam cell untuk terapi penyakit degeneratif oleh Universitas Airlangga Rp 4 miliar.
Topik lain yang dikerjakan melalui pendanaan inovasi perguruan tinggi di industri antara lain industri radar cuaca, industri base station, smartphone 4G, sepeda motor gesit, alat-alat kesehatan, teknologi plasma untuk pangan.
Sumber : BeritaSatu