Langkah Untuk Mendahului Takdir Pensiun
Mereka yang hidup sampai masa pensiun, 95 persen akan tergantung kepada anak dan keturunan, teman, saudara, atau bahkan hidup dari sumbangan. Hanya 5 persen dari mereka yang telah pensiun dapat hidup makmur di usia tua mereka. Mengapa hal ini terjadi? Tak lain adalah karena kurangnya persiapan masa pensiun yang baik dan tepat. Jadi suka tidak suka, senang tidak senang, siap tidak siap, cepat atau lambat semua pekerja akan sampai pada Takdir Pensiun.
Jika demikian kenyataannya, maka tidak salah jika kita memilih Langkah Kuda untuk mendahului “takdir pensiun” tersebut, atau dengan kata lain kita siapkan dan bangun masa Pensiun mulai dari sekarang! Ada lima langkah kuda yang bisa dilakukan detik ini juga untuk mendahului Takdir Pensiun, sehingga kita bisa memiliki kemungkinan lebih sehat, lebih bahagia dan lebih sejahtera saat memasuki masa pensiun.
Bahkan jika Anda konsisten melakukan 5 Langkah Kuda ini, bisa jadi kita sudah memiliki kondisi pensiun yang kita dambakan, singkat kata tanpa menunggu masa pensiun itu tiba, Anda sudah bisa merasakan kenikmatan masa purna bakti tanpa perlu gelisah.
Lima Langkah Kuda ini, kami anjurkan untuk dilakukan mulai saat ini dan jangan ditunda, hal ini penting dalam rangka mengantisipasi berbagai macam tantangan yang pasti ada saat masa pensiun itu tiba.
Langkah pertama adalah dengan membangun Skill atau Keahlian atau Keterampilan. Ketika pekerja masih sangat produktif, umumnya karyawan akan tenggelam dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Hingga tanpa terasa tiba-tiba tinggal beberapa bulan lagi mereka akan pensiun.
Oleh sebab itu mumpung masih produktif sangat dianjurkan untuk mulai membangun keahlian khas dan khusus, yang dengan keahlian tersebut, kita bisa menjadi seorang profesional yang independen.
Dengan keahlian tersebut, pekerja yang telah pensiun masih mampu menghasilkan income dari profesi yang dimilikinya, apakah sebagai seorang Konsultan Ahli, Pekerja Lepas, professional trainer, professional coach, penulis buku (author) dan masih banyak pilihan sebagai professional yang independen.
Dalam beberapa kisah nyata, justru professional independent ini memiliki income yang lebih besar dibandingkan ketika masih aktif sebagai karyawan. Dengan waktu yang lebih fleksibel, sungguh suatu keadaan yang sangat membahagiakan.
Langkah kedua adalah dengan membangun dan melebarkan network atau jaringan. Langkah kedua ini penting disebabkan pada fakta bahwa, ketika seseorang yang telah memasuki masa pensiun dan memilih untuk menjadi seorang pebisnis, kesulitan terbesar mereka adalah bagaimana memasarkan produk atau jasa.
Pengalaman praktis kami, ada banyak para pensiunan yang memulai usaha dengan sangat bersemangat, namun beberapa saat mereka galau dan frsutasi melihat kenyataan usaha mereka tidak seindah yang dibayangkan.
Ini disebabkan omset penjualan yang sangat kecil dan tidak mampu menutupi biaya operasional, sehingga banyak yang tekor dan segera gulung tikar.
Penyebab utama adalah mereka tidak tahu bagaimana dan kemana produk yang mereka buat dipasarkan, atau mereka tidak memiliki captive market. Nah dengan kita membangun jejaring mulai dari sekarang maka itu akan berfungsi sebagai tabungan aset yang berharga untuk menyerap dan membeli produk atau jasa yang kita jual di masa pensiun.
Langkah ketiga adalah dengan mulai membeli instrumen Investasi, cara ini sangat populer dan tentu sudah mulai dikenal dikalangan pekerja, khususnya karyawan dari generasi muda dan generasi millenial.
Ada banyak produk investasi yang ditawarkan dengan berbagai macam fitur dan benefit-nya plus resikonya, terpenting adalah kita mengenal dengan baik semua produk investasi tersebut dan telah sadar akan berbagai macam resikonya, prinsipnya sederhana yaitu high risk high gain.
Jangan tertipu oleh kampanye pencitraan produk investasi bodong yang abal-abal. Selalu ingat dan waspada dengan prinsip make sense, too good to be true, is usually not true, jika ada produk investasi yang menawarkan imbal hasil yang terlalu bagus, terlalu besar jika memang itu benar terjadi, maka biasanya ada yang tidak benar.
Langkah keempat adalah dengan mencari dan mendapatkan aset. Langkah keempat ini bisa dipilih ketika seorang pekerja telah memasuki masa kerja 5-10 tahun, di mana mereka sudah memiliki cukup tabungan.
Dengan tabungan yang ada, bisa disisihkan beberapa persen untuk membeli dan mendapatkan aset yang akan berkembang nilainya dikemudian hari, dengan aset tersebut yang selalu naik nilainya akan mampu memberikan tambahan kekayaan yang berguna di masa pensiun.
Contoh beberapa aset; tanah, kebun, sawah, rumah, apartemen, ruko, rukost, emas dan lain sebagianya. Jika tabungan tersebut masih belum cukup, bisa dikombinasikan dengan pembiayaan dari perbankan atau jasa keuangan lainnya.
Karena di saat pekerja aktif, relatif mudah bagi mereka untuk mendapatka fasilitas pinjaman.
Langkah kelima adalah dengan merintis bisnis. Setelah keempat langkah tersebut di atas diikhtiarkan, ada baiknya mempertimbangkan mulai merintis bisnis dari skala usaha kecil dan menengah (UKM) atau bisa juga startup.
Hal ini sangat penting karena berdasarkan kajian empiris, sebuah usaha akan benar-benar mampu berdiri tegak dan menghasilkan profit ketika memasuki usia rata-rata 5 tahun.
Artinya selama 5 tahun usaha atau bisnis tersebut masih sangat rentan mengalami kebangkrutan dan tentu belum memberikan hasil yang optimum.
Bisa dibayangkan jika seorang pekerja memulai usaha tepat setelah dia benar-benar pensiun, maka kenyataan yang sering ditemui uang pensiunan banyak yang terbuang bahkan habis karena tersedot sebagai biaya operasional perusahaan yang baru didirikan.
Oleh sebab itu jangan menungggu, meskipun masa pensiun Anda masih 15 atau 20 tahun lagi, maka segera lakukan 5 Langkah Kuda ini, dan siapa yang akan menyangka tiba-tiba besok atau lusa kita akan dipaksa pensiun lebih cepat dari perkiraan dengan berbagai sebab.
Misalnya di PHK secara sepihak dengan aneka macam alasan, atau Anda terpaksa resign karena sudah sangat jengkel dengan atasan, atau bisa jadi perusahaan tempat kita berkarir harus tutup karena relokasi ke luar negeri.
Sumber : Kompas