Antisipasi Kemacetan, 50 CCTV Dipasang di Jalur Mudik Jawa Barat

Antisipasi Kemacetan, 50 CCTV Dipasang di Jalur Mudik Jawa Barat

Untuk mengantisipasi kemacetan, sekitar 50 unit closed circuit television atau CCTV dipasang di jalur mudik Jawa Barat. CCTV ini di antaranya dipasang di Nagreg, Sumedang, Palimanan, Ciawi, Sukabumi, Bogor, dan Ciranjang.

“Ini kemajuan untuk Jabar meski mungkin belum optimal karena memang baru dan perlu waktu menyambungkan koneksi se-Jabar. Tapi diharapkan dengan CCTV ini kemacetan bisa ditangani tidak secara mendadak,” ujar anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Gatot Tjahyono, di Bandung, Rabu 14 Juni 2017.

Komando CCTV akan tersentral di Dinas Perhubungan Jawa Barat, Jalan Sukabumi, Kota Bandung. Ada sekitar 50 unit yang dipasang di daerah-daerah rawan macet dengan keberadaan bottleneck dan persimpangan-persimpangan. “Termasuk di depan pabrik Kahatex,” ujar dia.

Pemasangan CCTV merupakan gagasan Pemerintah Provinsi Jabar. Namun, dalam pengadaannya pemerintah provinsi dibantu oleh pemerintah pusat. Alokasi anggaran dari kas provinsi mencapai sekitar Rp 10 miliar, sedangkan pusat membantu dalam bentuk barang.

Komisi IV yang membidangi infrastruktur, lanjut Gatot, juga telah meninjau sejumlah lokasi jalur mudik. Persiapan infrastruktur jalan telah mencapai 90 persen. Pada H-10 diprediksikan persiapan akan final. “Yang menjadi fokus kita adalah PJU (penerangan jalan umum) dan pelimpahan di titik-titik macet seperti tol Cipali Cirebon dan dari Sumedang ke Cirebon,” kata dia.

Pusat komando arus mudik
Selain keberadaan CCTV, Gatot juga mengatakan baru kali ini dibentuk panitia besar yang mengurusi mudik. Panitia besar tersebut diatur melalui keputusan presiden. Di Jabar, Dishub dan kepolisian masuk sebagai panitia tersebut. Kementerian Perhubungan menetapkan area Cikopo, Purwakarta, sebagai pusat komando arus mudik dan balik.

Sebagai jalur yang dilewati pemudik dari arah Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun sebaliknya, Komisi IV DPRD Jabar meminta sejumlah jalan tol yang sedang dalam progres juga bisa segera difungsikan. Seperti tol Cisumdawu dan Soroja, seharusnya telah disiapkan. Operasional Cisumdawu seksi I akan membantu mengurangi beban kendaraan di Cadaspangeran. “Sebenarnya sudah bisa digunakan karena sudah siap secara konstruksi dan rambu-rambu tinggal disiapkan,” kata dia.

Gatot mengatakan sejauh ini, anggaran untuk pengadaan rambu telah disiapkan. Sehingga, menurut Gatot, jalan tol di Jabar sudah bisa difungsikan sementara.

Proses lelang dikebut
Sebelumnya diberitakan, proses lelang perbaikan jalan yang menjadi jalur mudik di Jawa Barat dikebut rampung pada dua minggu Ramadan ini. Anggaran pemeliharaan tersebut sekitar Rp 75 miliar untuk 40 kilometer jalan termasuk jalur mudik.

Jalur mudik yang disorot DPRD Jabar yakni jalan tol pantai utara yang kemacetannya berdampak kepada jalur tengah dan selatan Jawa Barat, kemudian jalur mudik di Jawa Barat seperti Baleendah, jalan menuju Nagreg, Cijapati, Garut, dan Singaparna.

“Tol ini khususnya Cipali (Cikopo-Palimanan) dan yang ke arah Jakarta. Kemacetan Cipali larinya ke tengah seperti Purwakarta, Subang, dan Sumedang. Kita ke Jakarta 5-6 jam sudah enggak bener itu,” ujarnya.

Meski jalur tol Cipali menjadi kewenangan Badan Pengatur Jalan Tol, lanjut Gatot, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa mengupayakan menambah rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum untuk mengurangi angka kecelakaan.

Sementara itu, untuk perbaikan jalur tol, lanjut Gatot, telah dilakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan BPJT. “Mereka menjanjikan H-2 minggu jalan-jalan sudah selesai diperbaiki khususnya Cipali,” katanya

Sumber : PikiranRakyat

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.