Keberanian yang Wajib Dimiliki Pemimpin
Siapa yang ingin menjadi pemimpin?” Pertanyaan yang sering kali kita dengar dilemparkan oleh seorang speaker di acara seminar atau talkshow. Menjadi pemimpin adalah impian dari semua orang, tak terkecuali Anda yang sedang membaca artikel ini. Ada banyak jabatan untuk mendeskripsikan sebagai seorang pemimpin, diantaranya presiden, menteri, manajer, dan CEO (Chief Executive Officer)
CEO adalah jabatan tertinggi dalam dunia bisnis. CEO bukanlah pekerjaan yang bisa dianggap sepele. Mengapa?
Karena CEO mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membawa organisasi atau perusahaan pada kemajuan atau arah yang lebih baik. Integritas, kejujuran, dedikasi, dan keberanian merupakan poin penting yang harus dimiliki oleh seorang CEO.
Seorang CEO yang baik adalah mereka yang memiliki skill dan strategi bisnis yang baik. Jika diberikan jabatan menjadi seorang CEO, maka Anda harus mempunyai keberanian untuk membuat keputusan yang tepat, cepat, dan efektif.
Keputusan yang diambil biasanya mengarah pada perkembangan perusahaan dan membangun inspirasi semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi.
Ada beberapa keberanian yang harus dikuasai oleh seorang CEO. Keberanian seperti apakah itu? Simak poin-poinnya di bawah ini.
1. Keberanian Menjadi Diri Sendiri
Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah berani menjadi diri sendiri. Dalam pekerjaan menjadi seorang pemimpin, CEO akan bertemu dengan banyak orang yang bisa saja mempengaruhi dirinya baik dari segi pola pikir, cara bertindak, dan cara hidup.
CEO adalah sosok inspirator bagi karyawan-karyawannya.
Namun, CEO juga mempunyai tokoh idola yang kerap kali dijadikannya sebagai panutan dalam hidup. Memiliki tokoh untuk dijadikan panutan memang baik, tetapi alangkah baiknya jika kita tetap menjadi diri sendiri.
Mengapa? Karena menjadi orang lain itu menyita banyak tenaga dan pikiran. Menjadi orang lain juga bisa mematikan kemampuan dan potensi yang ada dalam diri kita. Selagi tidak ada pihak yang dirugikan, mengapa malu menjadi diri sendiri?
2. Berani Menghadapi Risiko
Semua keputusan yang ada di perusahaan berada di tangan seorang CEO. Hal apapun yang terjadi juga kerap kali menjadi beban pikiran bagi CEO. Dalam bisnis, pasang surut kerap kali terjadi.
Beredarnya isu-isu buruk mengenai perusahaan, buruknya kinerja karyawan, adanya hambatan ketika memproduksi produk, dan menurunnya profit menjadi masalah yang sering terjadi di perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, CEO harus berani bertindak dan mengambil risiko.
Sebelum bertindak, seorang CEO harus paham betul mengenai akar permasalahan yang terjadi pada bisnisnya. Tindakan yang diambil juga harus memperhatikan manfaat dan risiko terburuk yang mungkin terjadi di masa depan.
Jangan lupa untuk mengambil langkah sebagai antisipasi terhadap risiko yang muncul. Sehingga tidak ada kesan bahwa setiap keputusan yang diambil dilandasi oleh sifat sembrono alias asal-asalan.
3. Keberanian Untuk Bersikap Optimistis
Menyerah sebelum mencoba adalah sifat manusia. Hal ini kerap kali terjadi ketika kita dihadapkan pada suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, sifat pesimistis ini harus dihilangkan jika Anda ingin menjadi seorang CEO.
CEO adalah panutan bagi pihak internal dalam sebuah organisasi perusahaan. Untuk itu, bersikaplah optimis untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri bagi organisasi. Sikap optimistis ini akan sangat berguna terutama saat perusahaan dihadapkan pada suatu guncangan ekonomi global.
4. Berani Membela yang Benar
Ada sebagian orang yang rela membela kesalahan demi uang. Apakah Anda juga termasuk salah satu di antara orang-orang tersebut? Semoga saja tidak.
Sifat berani membela kebenaran harus dimiliki oleh seorang CEO. Membela kebenaran tak lantas langsung menjadikan Anda sebagai sosok super hero layaknya yang ada di film kartun. Di sini, Anda juga tidak dituntut untuk berlagak seperti hakim dalam sebuah pengadilan.
Berani membela kebenaran yang dimaksudkan adalah melakukan pembelaan pada orang-orang yang berhak mendapatkan haknya. Pro dan kontra memang kerap kali terjadi apalagi saat membela kebenaran. Namun, Anda harus memegang teguh keberanian ini sebagai seorang pemimpin.
Sumber : Kompas