Blunder Keuangan Pekerja Usia Muda
Peralihan status dari semula anak sekolahan yang belum mandiri, masih mengandalkan pemenuhan kebutuhan finansial dari orangtua, lalu menjadi seorang pekerja yang bisa mendapatkan uang sendiri, juga melahirkan cerita tersendiri. Tidak jarang pekerja pemula atau first jobber terjebak euforia memiliki penghasilan sendiri. Akhirnya, para pekerja usia muda ini melakukan banyak kesalahan pengelolaan keuangan. Bila. Anda saat ini termasuk pekerja muda dan tidak ingin hasil kerja keras habis tidak berbekas, hindari 5 blunder keuangan berikut ini:
1. Tidak memiliki pengaturan gaji
Kesalahan umum yang dilakukan para pekerja muda adalah, tidak melakukan pengaturan gaji sama sekali. Ketika mendapatkan gaji, mereka membiarkan begitu saja uang mereka di rekening bank dan membelanjakannya tanpa rencana. Kebiasaan seperti ini jelas tidak baik dan sering menjadi awal mula masalah finansial yang pelik.
Biasakan mengatur gaji setiap kali penghasilan masuk. Misalnya, dengan mengatur gaji menjadi tiga bagian utama, yaitu untuk biaya hidup, untuk tabungan hari depan dan untuk membayar utang.
2. Hanya menabung sisa penghasilan
Ini juga kesalahan yang paling banyak terjadi. Menabung untuk kebutuhan hari depan idealnya dilakukan di awal penerimaan, bukan di akhir bulan. Bila Anda alokasikan uang untuk menabung hanya dari penghasilan yang tersisa di akhir bulan, bisa dipastikan nilai yang Anda tabung hanya sedikit karena risiko lebih dulu habis untuk keperluan lain, lebih besar.
Supaya blunder ini tidak berlanjut, Anda perlu memaksa diri mengalokasikan penghasilan untuk tabungan di awal penerimaan gaji. Berapa besarnya? Paling tidak 20 persen dari penghasilan, alokasikan untuk tabungan hari depan. Bukalah rekening tabungan rencana atau rekening investasi lain.
3. Tidak memiliki tujuan keuangan
Blunder finansial berikut yang sering dilakukan oleh pekerja pemula adalah menjalankan hidup tanpa tujuan keuangan tertentu. Akhirnya, penghasilan pun dibelanjakan tanpa rencana dan pengaturan yang sadar.
Milikilah tujuan keuangan yang jelas agar penghasilan yang Anda bisa membangun konsistensi dan kedisiplinan menabung. Tujuan keuangan yang tepat di masa-masa awal bekerja antara lain, rencana liburan, rencana biaya pernikahan, rencana pembelian rumah pertama, dan lain sebagainya.
4. Terjebak gaya hidup
Ada euforia tersendiri yang biasanya dialami oleh para pekerja di masa awal karir mereka, yaitu euforia memiliki pendapatan sendiri. Memiliki pendapatan sendiri melahirkan perasaan bebas untuk memakainya untuk apapun yang menjadi keinginan.
Di sini, jebakan gaya hidup bisa menjadi pangkal masalah finansial. Penghasilan justru banyak habis untuk membiayai pengeluaran gaya hidup seperti nongkrong atau hangout, membeli gadget mahal, liburan tanpa perencanaan, dan lain sebagainya.
Menikmati gaya hidup dengan penghasilan sendiri adalah sah-sah saja. Hanya, pastikan penghasilan Anda tidak hanya habis untuk hura-hura semata. Supaya terkendali, biasakan membuat alokasi anggaran khusus untuk keperluan gaya hidup. Dan pastikan juga pengeluaran gaya hidup tersebut tidak menganggu tujuan keuangan yang lebih penting.
5. Tidak waspada dengan utang
Blunder keuangan dari jebakan gaya hidup biasanya berujung pada ketidakwaspadaan terhadap utang. Karena menuruti tuntutan gaya hidup yang acapkali tiada habis, banyak pekerja pemula yang tidak segan membiayainya memakai kartu kredit.
Pemakaian kartu kredit tanpa kecermatan hanya akan menjadi masalah. Kartu kredit bisa sangat bermanfaat hanya bila Anda menggunakannya dengan jeli dan bijak.
Supaya tidak menjadi kesalahan finansial yang kian memburuk, perlakukan kartu kredit sebagai alat transaksi saja sesuai kemampuan pembayaran kamu. Bayar penuh tagihan kartu kredit dan batasi utang kartu kredit dengan beban cicilan maksimal 15 persen dari penghasilan rutin Anda.