Bikin Karya Ilmiah Jangan Asal

Bikin Karya Ilmiah Jangan Asal

Penelitian dan publikasi ilmiah oleh dosen perguruan tinggi yang menjadi kewajiban sebagai ilmuwan harus dilandasi strategi pengembangan ilmu, tidak asal publikasi, apalagi hasil penjiplakan atau pragiarisme.

Dalam Sosialisasi Publikasi Ilmiah Tahun 2017, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Wasmen Manalu mengingatkan penelitian dan publikasi ilmiah tidak boleh asal-asalan untuk memenuhi persyaratan normatif saja. Apapun bentuk penelitian dan publikasinya, semua dosen harus mendasari dengan etika keilmuan dan responsibilitas sosial sebagai akademisi.

“Karya ilmiah didedikasikan untuk mencari kebenaran, memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, serta menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi peningkatan peradaban, dan kesejahteraan manusia. Jadi, karya ilmiah harus memiliki tujuan yang jelas,” kata dia di depan para dosen pergruruan tinggi swasta Kopertis V Yogyakarta di Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3M).

Menurut Wasmen, dosen dalam memenuhi kewajiban penelitian dan publikasi harus menjauhkan diri dari tindakan tercela. Tindakan demikian bisa tercermin dalam pemalsuan hasil penelitian (fabrikasi), salah atau mengubah data dari hasil penelitian (falsifikasi), mencaplok atau menjiplak karya orang lain (plagiarisme), penggunaan data atau informasi khusus tanpa izin pemegak hak intelektual. Penelitian dalam kerangka pengembangan ilmu pengetahun, kata dia, harus mendasarkan pada etika dari merancang, melaksanakan, dan publikasi hasil penelitian.

“Dosen maupun ilmuwan pada umumnya harus jujur, menolak rekayasa data, tidak memanipulasi metode dan proses penelitian,” ujar dia. Para peserta dalam sosialisasi tersebut, selain di UMY, berasal dari Universitas AMIKOM, Universitas PGRI Yogyakarta, Universitas Respati, Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Mercu Buana, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, STMIK El Rahmah dan Politeknik LPP Yogyakarta.

Jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global mengalami kenaikan signifikan. Per 31 Juli 2017 mencapai 9.349 dokumen melampaui Thailand yang mencapai 8.204 dokumen.

“Posisi tersebut telah melebihi Thailand, yang tahun lalu posisinya diatas Indonesia. Tidak lama lagi publikasi ilmiah internasional Indonesia akan melampaui Singapura yang berada pada angka 10.977 publikasi,” kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2017 seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Publikasi Ilmiah Internasional (terindeks global) merupakan salah satu tanda atau indikator kemajuan suatu bangsa selain jumlah kekayaan intelektual, dan tingkat kesiapan hasil teknologi (TRL)

Sumber : PR

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.