YouTube Mencegah Peredaran Video Berkedok Tontonan Anak
Cukup banyak video-video di YouTube yang terlihat ramah bagi anak, namun sebenarnya tidak. Misalnya ulasan mainan anak yang menggoda, kartun Peppa Pig yang lucu, dan Dora The Explorer yang kita kenal sangat menghibur dan edukatif karena mengajarkan untuk mencintai alam dan petualangan.
Namun tidak untuk video review mainan, kartu Peppa Pig versi dewasa, dan Dora The Explorer versi manusia yang justru menampilkan adegan kekerasan dan kata-kata yang tidak selayaknya didengar anak-anak.
Beberapa waktu lalu, YouTube berjanji akan menghapus konten video yang berkedok “ramah” anak tersebut. Janji tersebut akhirnya dibuktikan YouTube dengan menghentikan “Toy Freaks”, sebuah kanal yang menampilkan ulasan mainan anak.
Video-video di kanal tersebut memang menampilkan mainan anak tapi sajiannya sangat tidak ramah untuk anak. Kanal video itu malah memuat konten negatif, dengan mengeksploitasi pelecehan terhadap anak dan adanya unsur kekerasan.
Kanal tersebut saat ini telah lenyap dari YouTube dengan catatan yang menyatakan bahwa kanal “Toy Freaks” diberhentikan karena melanggar pedoman YouTube.
Langkah ini merupakan langkah awal YouTube untuk terus menyaring video-videonya bagi para penonton dibawah umur.
Berikut cara YouTube dalam rangka mengurangi peredaran video seperti yang ada di kanal Toy Freaks dan lainnya, seperti dirangkum dari Techcrunch, Sabtu (25/11/2017).
1. Mengontrol konten lebih ketat
YouTube akan memberikan peringatan untuk konten-konten videonya seperti “konten menampilkan anak-anak di bawah umur yang mungkin membahayakan anak-anak, meskipun tidak ada unsur kesengajaan dari pengunggah”.
Konten tersebut sempat muncul di salah satu video “Toy Freaks” berjudul “Annabelle Bloody Tooth Freak Out “Victoria & Freak Daddy Save The Day” Toy Freaks”.
Peringatan lain yang diberikan berupa “konten dengan karakter hiburan keluarga namun memuat tema dewasa atau humor dewasa”.
2. Memotong keuntungan
Seperti channel YouTube “Toy Freaks” yang memiliki jumlah pelanggan (subscriber) hingga 8.5 juta tentu saja mendapat keuntungan besar. Namun, YouTube akan mendemonetisasi atau memotong keuntungan bagi channel YouTube atau YouTuber yang mengunggah video berkodek karakter kartun atau mainan anak.
3. Mengawasi komentar di video anak-anak
Tidak hanya video, YouTube juga akan mengawasi komentar-komentar yang ditinggalkan penontonnya. Pesan di kolom komentar yang tidak pantas dan ditujukan untuk anak-anak akan dihapus oleh YouTube.
4. Memahami konten lebih baik lagi
YouTube berharap banyak dari bantuan pengunjung untuk melaporkan video-video yang dianggap tak pantas untuk anak. Video yang diunggah ke YouTube sangat banyak dalam setiap harinya. Hampir tak mungkin YouTube bisa mengawasinya sendiri.
Oleh karena itu, semakin banyak trusted flaggers atau orang-orang yang menandai video-video berkedok ‘ramah’ anak, semakin memudahkan YouTube untuk mengawasi dan menghapusnya. Dengan begitu, video-video seperti yang terdapat di kanal”Toy Freaks” akan hilang perlahan di YouTube.