Jalur Kereta Api Selatan Lumpuh
Kamis 7 Desember 2017, jalur kereta api di sekitar Malangbong Garut kembali lumpuh, namun sudah teratasi dan bisa kembali dilewati pukul 08.33 WIB. Saat ini, perjalanan kereta api sudah berjalan meski kecepatannya dibatasi hanya 5km/jam. Penyebab amblasnya kereta api ini disebabkan adanya amblesan akibat pergerakan tanah.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik pada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, lokasi amblesan km 227 + 3/4 antara Stasiun Warung Bandrek dgn Bumi Waluya. Pihaknya bersama PT KAI sudah mengatasinya sehingga jalur rel yang semula tertimbun sudah bisa dilewati sejak pukul 08.33 tadi. “KA pertama lewat adalah Pasundan relasi Kiaracondong – Surabaya. Untuk sementara waktu dbatasi kecepatannya 5 km/ jam,” ujar Dedi.
Sebelumnya, petugas PT KAI menemukan adanya pergerakan tanah berupa amblesan di Km 227 + 4/5 antara Stasiun Warung Bandrek dan Stasiun Bumiwaluya sehingga segera mengambil tindakan terberat dengan segera memasang semboyan larangan melintas pada jalur tersebut. Akibat kondisi tersebut pola operasi kereta api mengalami perubahan dengan pola memutar dan overstaapen (menggunakan feeder bus untuk kemudian melanjutkan menggunakan kereta api).
“Kereta – kereta yang memutar arah adalah kereta-kereta yang tertahan dari arah timur menuju Bandung yaitu KA Mutiara Selatan tujuan Malang – Surabaya – Bandung, KA Malabar tujuan Malang – Bandung, KA Turangga tujuan Surabaya – Bandung, dan KA Lodaya tujuan Solobalapan – Yogyakarta – Bandung,” kata dia.
Saat itu, penumpang diberikan pilihan apakah bekenan untuk tetap di dalam kereta namun jalurnya memutar atau bisa dengan peralihan kendaraan menggunakan bus menuju Bandung. Pihaknya pun, untuk memfasilitasi perpindahan moda, pihak Daop 2 menyediakan 30 bus yang sudah siap di beberapa stasiun.
Di Stasiun Tasikmalaya disediakan 9 bus untuk mengangkut penumpang KA Turangga dan KA Lodaya menuju Bandung. Kemudian, di Stasiun Ciawi disediakan 11 bus untuk mengangkut penumpang KA Kahuripan menuju Bandung. Sementara untuk KA Serayu tujuan Pasar Senen – Kiaracondong – Purwokerto dan Purwokerto – Kiaracondong – Pasar Senen disediakan 10 bus di Stasiun Cibatu.
“Khusus untuk KA Serayu penumpang dari kedua arah bertukar kereta untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju tujuan. penumpang KA Serayu tetap menggunakan kereta api. Yang dari arah Bandung akan menggunakan bus dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Cipeundeuy untuk kemudian naik kereta,” tutur dia.
Untuk penumpang KA Serayu dari arah Purwokerto menggunakan bus dari Stasiun Cipeundeuy menuju Stasiun Cibatu untuk kemudian melanjutkan perjalanan penuju Bandung dengan tujuan akhir Pasar Senen. Sementara untuk keberangkatan kereta lodaya pagi jurusan Bandung – Yogyakarta – Solo pukul 07:20 penumpang dari Stasiun Bandung dan Kiaracondong difasilitasi dengan naik bus uuntuk diantar ke Stasiun Tasikmalaya dilanjutkan menggunakan kereta api yang telah disediakan