Harga Cabai Diklaim Aman Sambut Tahun Baru
Imandiri.id – Harga Cabai Diklaim Aman Sambut Tahun Baru. Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim harga dan pasokan aneka komoditas cabai aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang tahun baru 2018. Hal ini tercermin dari harga yang jauh lebih rendah dan pasokan yang lebih tinggi di DKI Jakarta pada akhir tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan Yasid Taufik bilang, harga rata-rata cabai merah besar (CMB) di 43 pasar ritel DKI Jakarta sebesar Rp36.100 per kilogram (kg) pada Kamis (28/12) kemarin. Angka tersebut turun 36 persen dibandingkan harga CMB tahun lalu yang menyentuh Rp56.433 per kg.
Lalu, harga rata-rata cabai merah keriting (CMK) sebesar Rp40.727 per kg atau 30 persen lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar Rp57.931 per kg. Kemudian, harga rata-rata cabai rawit merah (CRM) sebesar Rp32.887 per kg atawa 47 persen lebih rendah dari tahun lalu Rp62.764 per kg.
Selanjutnya, harga rata-rata cabai rawit hijau (CRH) sebesar Rp27.857 per kg atau separuh dari harga tahun lalu Rp56.142 per kg.
“Secara umum, perkembangan harga dari masa natal dan jelang tahun baru kalau dibandingkan situasi tahun lalu, jauh lebih bagus. Artinya, harga tahun ini masih lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ucap Yasid di Bareskrim Polri, Jumat (29/12).
Ia melihat, harga aneka cabai sampai awal tahun depan masih akan stabil pada kisaran rata-rata Desember ini. Toh, dari sisi pasokan turut menunjang besarnya permintaan jelang pergantian tahun.
Untuk pasokan, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Prihasto Setyanto mencatat, jumlah pasokan CMB pada Desember ini sebesar 104,06 ribu ton. Padahal, kebutuhannya diperkirakan hanya sebesar 95,65 ribu ton. Artinya, pasokan masih berlebih sekitar 8,4 ribu ton.
“Untuk Januari, prognosis kami, pasokan sebanyak 102,15 ribu ton. Sedangkan kebutuhan 93,31 ribu ton. Berarti masih berlebih 8,8 ribu ton,” ujar Anto, sapaan akrabnya.
Sedangkan untuk cabai rawit secara keseluruhan, ia mencatat, pasokan per Desember 2017 mencapai 81,63 ribu ton dengan kebutuhan 73,09 ribu ton, sehingga masih berlebih sekitar 8,5 ribu ton. Untuk Januari 2018, pasokan diproyeksi sekitar 77,84 ribu ton dengan kebutuhan 69,84 ribu ton, sehingga ada kelebihan sekitar 8 ribu ton.
Ia menyebut, ketercukupan pasokan aneka cabai sampai akhir tahun ditopang oleh beberapa sentra. Misalnya, untuk pasokan CMB ditopang oleh Kulon Progo di Yogyakarta sekitar 4,69 ribu ton. Diikuti Brebes di Jawa Tengah 3,81 ribu ton, Rejang Lebong di Bengkulu 3,23 ribu ton, dan Kerinci di Jambi 3,41 ribu ton.
Sedangkan untuk tahun depan, pasokan CMB akan meningkat karena produksi dari sentra cabai Malang di Jawa Timur sebanyak 5,75 ribu ton, Kerinci 4,52 ribu ton, Magelang di Jawa Tengah 4,23 ribu ton, dan Blitar di Jawa Timur 3,52 ribu ton.
Kemudian, untuk kebutuhan cabai rawit tahun ini ditopang oleh Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu memproduksi cabai hingga 3,6 ribu ton. Diikuti oleh dua sentra di Jawa Timur, yaitu Jember sekitar 2,8 ribu ton dan Kediri 2,4 ribu ton. Lalu, ada pula sumbangan dari Brebes di Jawa Tengah sekitar 2,21 ribu ton.