BNI Minat Akuisisi Saham Bank Bukopin
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tertarik untuk mengambil alih PT Bank Bukopin Tbk. Saat ini, mayoritas saham Bank Bukopin atau sekitar 30 persen dikuasai oleh PT Bosowa Corporindo. Sumber CNNIndonesia.com menyebut, BNI tertarik mengambil alih Bukopin guna memperkuat bisnis mikro, khususnya untuk menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Rencananya, BNI nantinya akan masuk melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang akan digelar Bank Bukopin pada pertengahan tahun ini. “BNI sebenarnya sudah siap menyuntikkan modal. Tapi yang menjadi masalah, ini tentu nanti harga yang ditawarkan,” ujar sumber tersebut.
Selain menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam rights issue tersebut, BNI disebut berkeinginan untuk mengambil alih saham yang saat ini dipegang oleh Bosowa. Namun, keinginan itu, menurut sumber tersebut, akan sangat bergantung pada harga yang ditawarkan.
“Dulu Bosowa membeli Bank Bukopin dengan harga yang premium. Tentu kalau dengan harga seperti kemarin, BNI agak keberatan,” terang dia. Bosowa resmi mengambil alih saham Bukopin pada 2013 lalu yang dilakukan secara bertahap. pada tahap pertama, Bosowa membeli 1,1 miliar saham atau sekitar 14 persen saham Bank Bukopin dengan harga Rp1.050 per saham dari Kopelindo.
Nilai akuisisinya mencapai Rp1,17 triliun. Kemudian di tahap kedua, Bosowa meningkatkan porsi sahamnya menjadi 18,5 persen melalui rights issue dan tahap ketiga sebesar 11,43 persen.
Adapun pada perdagangan hari ini, harga saham Bank Bukopin ditutup pada level Rp625 per saham. Selain ingin memperbesar bisnis mikro, alasan lain BNI tertarik mengambil Bukopin adalah masih ada saham pemerintah pada bank tersebut. Saat ini, pemerintah tercatat masih memiliki 11,43 persen saham pada bank tersebut.
Dengan demikian, jika BNI mengambil alih saham Bank Bukopin, kontrol perusahaan nantinya akan berada di tangan pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Presiden Direktur Bosowa Corporation Sadikin Aksa mengaku, belum berencana untuk melepas kepemilikan sahamnya pada Bank Bukopin. Namun, Sadikin juga mengaku, pihaknya belum bisa memastikan apakah akan menyerap haknya jika Bukopin menggelar rights issue.
BNI sebelumnya sempat mengungkapkan rencananya untuk mengakuisisi bank kelas menengah. Untuk itu, perusahaan telah mengalokasikan dana Rp3 triliun guna melakukan pertumbuhan anorganik.
Direktur Retail Banking Bank Bukopin Heri Purwanto mengaku, pihaknya berencana menggelar rights issue pada pertengahan tahun ini guna menambah permodalan. Rencananya, pihaknya akan menambah saham baru sebesar 30 persen dengan target dana sekitar Rp2 triliun.
Heri menyebut, penambahan modal dilakukan guna menjaga rasio kecukupan modal (Capital to Adequaty Ratio/CAR) perseroan. Saat ini, CAR Bank Bukopin disebut berada di kisaran 14 prsen.
Berdasarkan laporan bulanan perseroan, Bank Bukopin tercatat membukukan laba bersih per akhir Desember 2017 sebesar Rp295 miliar, anjlok dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,04 triliun. Penurunan laba tersebut, antara lain didorong oleh meningkatnya beban pencadangan perseroan dua kali lipat dari Rp638,7 miliar pada 2016 menjadi Rp1,4 triliun.
Tahun lalu, Bukopin juga mencatatkan Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp70,37 triliun, naik hanya 4,2 persen dibanding 2016 sebesar Rp67,5 triliun