2030 Indonesia Akan Krisis Tenaga Kerja Ahli

2030 Indonesia Akan Krisis Tenaga Kerja Ahli

Bandung – Pada Tahun 2030 Indonesia berpotensi akan kekurangan sekitar 57 juta tenaga kerja ahli. Kondisi tersebut terjadi jika pemerintah tidak mencetak tenaga-tenaga ahli baru mulai saat ini.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri. Per tahunnya Indonesia bisa kekurangan 3,8 juta tenaga ahli alias pekerja skill.

Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga ahli sebanyak 3,8 juta per tahun ini, pemerintah berencana akan mengantisipasinya dengan memberikan fasilitas pendidikan formal dan pelatihan vokasi.

“Nah 3,8 juta harus kita selesaikan baik melalui jalur pendidikan formal juga pelatihan vokasi. Makanya pemerintah melakukan masifikasi untuk pelatihan vokasi,” sebutnya.

Ditargetkan pada 2019 akan tercetak sebanyak 1,4 juta tenaga ahli. Sekitar 1 juta dilahirkan dari pelatihan kerja yang difasilitasi oleh pemerintah, lembaga, maupun swasta.

“Pada 2019 kita canangkan 1,4 juta kita siapkan pekerja skillnya. 1 juta lebih dikit sekitar 1.005.000 itu disiapkan dari pelatihan kerja, baik oleh pemerintah, lembaga pelatihan kerja, swasta, maupun trainer center industry,” jelasnya.

Menaker berharap melalui pemberian fasilitas berupa pendidikan formal maupun peltihan vokasi ini dapat menekan angka kekurangan tenaga ahli pada setiap tahunnya. Selain itu, diharapkan tenaga ahli indonesia yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dapat dapat bersaing dan menjadi kompetitor dengan tenaga – tenaga ahli lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri. [wid]

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.