Google Calendar Jadi Celah untuk Phishing

Orang-orang mulai sadar akan spam yang masuk melalui email atau SMS. Karena itu, para kriminal siber kini menggunakan metode baru dengan memanfaatkan pengaturan yang mungkin Anda tidak tahu ada pada Google Calendar.

Pada Google Calendar, semua orang bisa mengirimkan undangan pada Anda kecuali jika Anda mengubah peraturan default tersebut. Ini memungkinkan rekan dan kolega Anda untuk secara otomatis menyertakan Anda dalam pertemuan. Pada saat yang sama, para penipu juga bisa melakukan ini, lapor PCMag.

Menurut Kaspersky, pada penipu akan mengirimkan ungan palsu beserta tautan ke situs. Dalam undangan itu, sang penipu akan mengucapkan selamat karena Anda beruntung mendapatkan durian runtuh. 

Topik dan lokasi undangan palsu ini biasanya menyertakan sedikit informasi, mendorong Anda untuk terus mengklik informasi yang ada.

Pada akhirnya, Anda akan sampai pada halaman yang meminta Anda untuk memasukkan informasi perbankan Anda, seperti kartu kredit. Di halaman itu, juga terdapat penjelasan ambigu tentang mengapa para penipu memerlukan informasi tersebut sebelum mereka dapat mengirimkan hadiah pada Anda.

Sekilas, metode ini mungkin terlihat sangat jelas sebagai penipuan. Namun, peneliti Kaspersky, Maria Vergelis mengatakan bahwa mengingat metode ini masih relatif baru, ini membuatnya menjadi berbahaya.

“‘Penipuan kalender’ adalah metode yang sangat efektif, karena sekarang, kebanyakan orang sudah terbiasa mendapat spam dari email atau aplikasi chatting dan tidak langsung memercayainya,” kata Vergelis. “Namun, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk aplikasi kalender, yang fungsi utamanya adalah untuk merapikan informasi.”

Penipuan serupa pernah terjadi pada pengguna Apple Calendars pada akhir 2016. Kaspersky menyarankan untuk mematikan opsi “automatically add invitations” pada pengaturan Google Settings. [dEe]