Ada Ancaman Pencurian Data di WhatsApp Versi PC

Ada Ancaman Pencurian Data di WhatsApp Versi PC

Diketahui bahwa aplikasi WhatsApp tidak hanya bisa digunakan di smartphone juga di PC melalui versi web maupun yang diunduh langsung menggunakan desktopclient.

Namun pengguna yang memilih menggunakan WhatsApp di PC dalam bentuk desktop client harus berhati-hati. Kabarnya ada celah keamanan di aplikasi WhatsApp yang bisa mencuri data penggunanya.

Dikutip dari Engadget,peneliti keamanan siber dari firma PerimeterX, Gal Weizman, menemukan celah kemanan di WhatsApp versi PC di sistem operasi Windows dan Mac. Dijelaskan bahwa celah keamanan ini bisa dimanfaatkan peretas untuk menyusupi file JavaScript.

Pesan berisi file JavaScript ini akan berisi perintah untuk menjalanankan perintah untuk mengambil alih kendali perangkat dan mengakses data pribadi penggunanya. Malware yang menyusup di dalamnya diklaim berjalan di web engine versi lama seperti Google Chromium versi 69.

Menurut Ars Technica,celah keamanan diakibatkan kekurangan pada aplikasi WhatsApp yang dibangun. Demi bisa diakses di beragam perangkat, WhatsApp dibangun dengan teknologi web jenis Electron.

Electron dianggap memiliki kekurangan karena mengandalkan web engine versi lama. Jadi disarankan pengguna melakukan update WhatsApp desktopclient. Tentu saja hal ini bisa diketahui dari nomor versi WhatsApp yang bisa dicek di dalamnya.

Dilaporkan bahwa Whatsapp versi 0.4.9309 dan di bawahnya yang memiliki celah keamanan. Ancaman keamanan ini juga bisa terbuka apabila terhubung ke WhatsApp iOS versi 2.20.10.Hal ini juga menjadi peringatan bagi pengguna WhatsApp Web bahaya mereka juga tidak aman celah keamanan.

Bagi pengguna yang baru belakangan mengunduh aplikasi WhatsApp di PC kemungkinan mereka masih aman karena langsung mendapatkan versi update terbaru.

WhatsApp sedang mendapatkan perhatian serius setelah bergulirkanya kasus peretasan iPhone X milik miliuner pendiri Amazon, Jeff Bezos yang diduga kuat dilakukan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Aksi peretasan tersebut dilakukan melalui video singkat berisi malware tersembunyi yang dikirim via WhatsApp. Sejak kasus ini ramai, pihak Facebook Inc. sebagai pemilik WhatsApp membela diri bahwa aplikasi mereka tidak pernah memiliki celah keamanan.

Dugaan lain yang muncul adalah peretasan dilakukan dengan menggunakan teknologi spyware Pegasus buatan perusahaan Israel bernama NSO Group. Spyware tersebut sudah pernah dilaporkan Facebook karena ketahuan memanfaatkan celah keamanan di WhatsApp.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.