Ada Sinyal Baik dari AS untuk Huawei?

Ada Sinyal Baik dari AS untuk Huawei?

Huawei masuk ke Entity List Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada tanggal 16 Mei lalu, dengan alasan kekhawatiran keamanan. Pemerintah Amerika Serikat menyebut perusahaan asal Tiongkok ini sebagai ancaman keamanan nasional.

Sebab terdapat hukum di Tiongkok yang dapat memaksa perusahaan untuk menghimpun informasi dari perusahaan dan konsumen untuk kepentingan pemerintah. Sebagai hasilnya, pemerintah Amerika Serikat khawatir bahwa ponsel dan peralatan jaringan Huawei memiliki celah keamanan yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi ke Beijing.

Huawei telah membantah tuduhan ini dan hingga saat ini, belum ditemukan bukti yang mendukung tuduhan tersebut. Masuk ke Entity List artinya Huawei tidak lagi didukung oleh rantai pemasok berbasis di Amerika Serikat.

Mengalami larangan dagang, Huawei masih berharap dapat mengapalkan sebanyak 270 juta unit perangkat pada tahun 2019 ini, meningkat 31 persen jika dibandingkan dengan 206 juta unit yang dikapalkannya pada tahun 2018.

Pemasaran di luar pasar Tiongkok mungkin mengalami penurunan akibat aplikasi Android inti Google seperti Play Store, Search, Maps dan Gmail tidak dapat dipasangkan di perangkat terbaru Huawei seperti seri Mate 30.

Namun penjualan Huawei di negara asalnya tidak terpengaruh karena Google tidak beroperasi di negara tersebut. Selama kuartal ketiga, Huawei merupakan satu-satunya produsen smartphone utama di Tiongkok yang menunjukan pertumbuhan tahunan, dilaporkan berkat rasa patriotisme warga negaranya terhadap larangan dagang Amerika Serikat.

Sementara itu lisensi penangguhan masa larangan selama 90 hari dilaporkan segera dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Dalam wawancara, Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross menyebut lisensi ini akan segera terbit.

Ross menambahkan banyak faktor yang perlu dikaji dan dipelajari secara lebih lanjut, dan Entity List berisi sejumlah perusahaan menganggap telah ditolak oleh pemerintah. Sehingga, lanjut Ross, bisa dikatakan bahwa perusahaan ini menolak, bahkan meski pihak pemerintah telah memberikan persetujuan untuk beberapa di antara mereka.

Pernyataan Ross ini dinilai sebagai kabar baik bagi Huawei, dan diperkirakan bahwa kabar lebih baik akan segera hadir. Ross menyebut bahwa fase pertama dari kesepakatan perdagangan Tiongkok-Amerika Serikat akan ditandatangani pada bulan November ini.

Dengan demikian, Huawei diprediksi akan dimanfaatkan sebagai alat tawar bagi Amerika Serikat untuk memperoleh persyaratan lebih menguntungkan dari pemerintah Tiongkok, dalam kesepakatan tersebut, dan berpotensi menghapus Huawei dari Entity List.

Baik Presiden Trump dan Chief Huawei Consumer Group Richard Yu mengindikasikan bahwa nama produsen Tiongkok ini berpeluang untuk dihapus dari daftar tersebut jika kesepakatan telah disetujui.

Dengan kesepakatan ini, Tiongkok diperkirakan akan membeli lebih banyak produk agrikultur dari Amerika Serikat, memungkinkan lebih banyak perusahaan layanan finansial asal Amerika Serikat untuk memasuki pasar Tiongkok dan menjaga nilai tukar mata uangnya tetap stabil.

Sebagai imbalannnya, selain menghapus nama Huawei dari Entity List, Tiongkok juga diyakini akan meminta pemerintah Amerika Serikat menghapuskan pajak 15 persen pada smartphone yang diimpor dari Tiongkok ke Amerika Serikat. Hal ini juga akan berdampak positif bagi Apple yang merancang iPhone di Amerika Serikat dan merakitnya di Tiongkok.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.