Amazon.cn Ditutup?
Amazon berencana untuk menutup bisnis marketplace domestik di Tiongkok pada pertengahan bulan Juli mendatang.
Mereka dilaporkan akan fokus pada bisnis yang lebih menguntungkan dengan menjual produk luar negeri. Selain itu, Amazon juga masih akan fokus pada layanan cloud di negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia ini.
Ini berarti,konsumen di Tiongkok juga tidak lagi dapat membeli produk dari pedagang pihak ketiga di negara ini. Namun, mereka masih dapat memesan produk dari Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Jepang, via toko global Amazon. Sementara itu, Amazon diperkirakan akan menutup pusat pengiriman barang dan mengurangi dukungan kepada pedagang lokal di Tiongkok dalam waktu 90 hari mendatang.
Konsumen di Tiongkok masih akan dapat membeli e-reader Kindle dan konten online.Amazon Web Services, bisnis layanan cloud milik Amazon, menjual ruang penyimpanan data dan daya komputasi untuk enterprise, juga masih dapat dimanfaatkan oleh konsumen Tiongkok.
Marketplace Amazon di Tiongkok, yang memasok produk dari pedagang lokal serta luar negeri, mengalami kesulitan untuk bertahan di tengah ketanya persaingan ranah marketplace Tiongkok, yang juga diakui oleh iResearch Global. Perusahaan peneliti pandangan konsumen menyebut bahwa TMall milik Alibaba dan JD.com menguasai 81,9 persen dari pangsa pasar Tiongkok pada tahun lalu.
Amazon merupakan peritel online terbesar di dunia, mengakuisisi situs online lokal Tiongkok bertajuk Joyo.com. Situs online tersebut diakuisisi Amazon pada tahun 2004, dengan nilai sebesar USD75 juta (Rp1,05 triliun) . Mereka lalu mengganti mereknya menjadi Amazon China pada tahun 2011.
Sebelumnya, Amazon dilaporkan meluncurkan layanan streaming alternatif gratis, sebagai upayanya mencuri perhatian konsumen Spotify. [dEe]