Angkot Bandung Mogok, Ojek Laris Manis
Seluruh angkutan kota (angkot) di Bandung mogok, Kamis (9/3/2017), sebagai bentuk protes terhadap kehadiran taksi pelat hitam berbasis online. Dampaknya, para penumpang yang biasa naik angkot telantar. Polisi, TNI, dan Dishub pun turun tangan untuk membantu warga yang telantar.
Menurut Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo, pihaknya mengoperasikan sejumlah kendaraan. “Ada bantuan angkutan dari polisi. Brimob 10 truk, TNI 10 truk dan Polda Jawa Barat 10 truk. Tersebar di titik titik sesuai rute agar masyarakat tidak dirugikan,” kata Hendro.
Polrestabes Bandung juga menerjunkan 1.765 personel untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa dan mogok massal para sopir angkot tersebut. Di Terminal Leuwipanjang, Jalan Sukarno Hatta, Kota Bandung, beberapa warga bernapas lega setelah dijemput bus polisi milik Polda Jabar. Bantuan armada ini membawa penumpang yang mengarah ke kawasan Gedebage.
“Tadi sudah antar warga yang dari Gedebage ke Leuwipanjang, sekarang menuju arah sebaliknya,” kata sopir bus, Brigadir Heri. Anggota Polda Jabar tersebut mengemudikan bus di tengah-tengah kepadatan arus lalu lintas di Jalan Sukarno Hatta. Setiap melihat warga berada di halte dan pinggir jalan, Heri menghentikan laju kendaraannya.
“Tadi banyak warga yang telantar. Lalu saya antar penumpang hingga ke Terminal Leuwipanjang. Bus ini berkapasitas 25 kursi penumpang. Kalau enggak kebagian tempat duduk, ya maaf harus berdiri,” ujar Heri. Sebagian warga lain menggunakan ojek untuk sampai ke tempat tujuannya masing-masing. Tukang ojek pun laris manis menarik penumpang.
Salah Satu Tukang Ojeg di daerah Sindanglaya Kota Bandung, Eman Sulaeman, mengaku sejak pagi ojeknya laris-manis menarik penumpang. Biasanya, setiap hari ia hanya mengangkut penumpang dari depan rumah keluar gang sampai depan jalan raya. Namun, karena tak ada angkot, jadi tujuan penumpangnya jauh-jauh.
“Dari pagi alhamdulillah sudah mengantar penumpang ke Jalan Laswi, ke Jalan Suci, Antapani, ya lumayan,” katanya. Eman mengaku, karena banyak yang minta diantarkan ke tempat kerja atau sekolah, pendapatannya dalam satu hari ini meningkat dua kali lipat.
Pihak Pemkot Bandung pun turun tangan. Selain Dishub yang menerjunkan bus, Pemkot Bandung juga mengerahkan 181 mobil dinas untuk menjadi angkutan warga. Menurut Kepala Bagian Pemerintahan Umum Pemkot Bandung, Anton Sugiana, sesuai dengan jumlah kecamatan dan kelurahan di Kota Bandung, setidaknya ada 181 kendaraan dinas yang bisa dioperasikan di 30 kecamatan dan 151 kelurahan.
“Ada 30 mobil dinas camat, 30 mobil Hilux, 151 mobil Carry kelurahan, 30 mobil Carry MP, dan ada juga motor di kecamatan dan kelurahan,” tutur Anton.
Anton menjelaskan, teknisnya para camat dan lurah akan bergerak bersama para pegawai di kewilayahan. Aparatur di wilayah juga akan melibatkan Tim Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Tim Gorong-gorong Kebersihan (Gober).
Sumber : BandungAktual