ASIAN GAMES 2018 akan Berada pada Puncak Musim Kemarau
Indonesia pada saat ini telah mulai mengalami musim kemarau, ditandai dengan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan di beberapa daerah.
Pesta olahraga Asian Games akan diadakan pada tanggal 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018, hal ini diperkirakan akan berada di puncak musim kemarau serta potensi kebakaran hutan dan lahan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau tahun ini akan terjadi pada Juli-September.
Dalam hal ini BMKG dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melakukan pencegahan kemungkinan adanya titik api yang meluas dengan cara meningkatkan kelembaban lahan gambut. Pada periode mingguan, BMKG akan mengeluarkan prediksi curah hujan kelembaban udara dan kecepatan angin hingga melihat tingkat hot spot di lapangan.
“Jika sudah 50 persen, maka masuk kategori membahayakan dan mudah terbakar. Saya mengusulkan adanya hujan buatan yang efektif dilakukan karena ada kiriman awan dari Filipina,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi yang dilansir CNN.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pun mengungkapkan pihaknya melakukan monitoring langsung ke Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Barat sebagai daerah yang rawan dilanda kebakaran hutan di saat musim kemarau.
“Dari pengalaman selama ini, manajemen penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sudah lebih tertata,” tambahnya.
Badan Restorasi Gambut (BRG) melakukan pengamatan dan memberikan prediksi bahwa pada pertengahan Juli selama dua pekan akan terdapat variasi permukaan air pada gambut dari kurang dari 0,5 meter hingga 1,5 meter. Sementara kondisi kelembaban gambut yang masih diterima adalah tinggi permukaan air kurang dari 0,5 meter.
Jika permukaan melebihi 0,5 bahkan jika mencapai 1,4 meter di bawah gambut gambut, hal ini menandakan kelembaban mulai berkurang, bahkan hanya tinggal 20 hingga 30 persen.
Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead memastikan pihaknya akan mempersiapkan sekat-sekat air untuk menjaga kelembaban gambut dan menekan potensi kebakaran. Pihaknya pun akan langsung dibantu oleh masyarakat sekitar.
Kemarau kali ini memang sangat panjang dan menyebabkan kekeringan dimana-mana, cuaca serta perubahan suhu pun menjadi sangat extrem.
[GP]