Bank Mandiri Berupaya Meningkatkan Keamanan Sistem Online
PT Bank Mandiri Tbk tengah berupaya meningkatkan keamanan pada sistem Mandiri Online agar kejadian lenyapnya uang 97 nasabah tidak terulang ke depan. Salah satunya mengubah password atau kode rahasia di sistem Mandiri Online dengan kombinasi antara huruf dan angka (alfanumerik) bagi nasabah.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo. “Sistem password kami ubah dengan alfanumerik,” tegas Tiko, begitu panggilan akrabnya saat berbincang dengan wartawan di Kabupaten Jayapura, Papua.
Bank Mandiri, Tiko mengakui juga meningkatkan keamanan pada beberapa bagian saat mengakses sistem Mandiri Online. Dirinya mengaku dalam era digital selalu ada konsekuensi antara kemudahan dan keamanan.
“Salah satunya jenis password. Kalau password nasabah mudah, ini bisa menimbulkan kemudahan. Nasabah biasanya kan pakai password 123456, kami akan edukasi ke nasabah supaya pakai alfanumerik yang lebih kompleks sehingga tidak mudah dikenali,” harapnya
Tiko menjelaskan peristiwa raibnya dana 97 nasabah disebabkan karena penyesuaian sistem Mandiri Online. Mandiri Online merupakan sistem online banking baru yang saat ini masih dalam tahap soft launching. “Biasa, itu sistem masih baru, jadi ada isu-isu back office-nya. Kami lagi teliti,” ujar dia.
Namun demikian, Tiko memastikan Bank Mandiri sudah mengganti uang nasabah yang hilang. “Kami komit untuk mengembalikan dana nasabah, sehingga tidak ada nasabah yang berkurang. Semua sudah kita ganti. Kita lagi panggil-panggil (nasabah) untuk kembalikan (uang mereka),” ujar Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan itu.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk menyesuaikan sistem pada fasilitas online banking di Mandiri Online. Sebanyak 97 nasabah yang sebelumnya sempat terjadi perbedaan saldo karena kekeliruan sistem telah berhasil dikoreksi.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, Mandiri Online merupakan sistem online banking baru yang saat ini masih dalam tahap soft launching.
“Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem, dan penyesuaian itu telah selesai hari ini,” kata Rohan.
Karena Mandiri Online memang masih soft launching, Rohan menginformasikan bahwa sebenarnya nasabah masih tetap dapat menggunakan layanan Mandiri Mobile, internet banking ataupun SMS banking.
Layanan tersebut selama ini telah menjadi bagian hidup bagi 14 juta pemegang rekening Bank Mandiri untuk melakukan transaksi.
“Kami juga memiliki komitmen untuk menjaga keamanan transaksi nasabah. Dari pemeriksaan kami, ada 97 nasabah yang mendapat kekeliruan karena sistem. Kekeliruan itu telah kami koreksi kembali dan tuntas.
Sumber : Liputan6