Berbagi Informasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital di Asia
SHAREit membagikan prediksinya terkait potensi kebiasaan berbagi, terutama dalam komunitas terdekat dan keluarga, akan menjadi salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital kawasan Asia.
Masyarakat Asia yang terkenal dengan budaya berbagi rekomendasi terpercaya lewat metode word-of-mouth, saat ini tengah dihadapkan dengan masifnya pertumbuhan aplikasi mobile di kawasan ini, yang berdampak kepada sektor ekonomi digital berbasis data.
Global Vice President SHAREit Group Karam Malhotra mengatakan peer-to-peer adalah ekosistem sosial offline-online terbesar di dunia, sehingga salah satu cara terbaik untuk memenangkan persaingan pasar aplikasi adalah lewat metode rekomendasi berbasis komunitas.
Karam mencontohkan bagaimana kepercayaan terhadap suatu aplikasi dibangun lewat berbagi rekomendasi dan tinjauan. “Setiap permainan populer memiliki setidaknya 30 variasi aplikasi yang menyerupainya,” katanya.
“Bagaimana kita dapat mengetahui mana aplikasi permainan yang asli dan tidak memiliki virus, malware, atau spyware? Pastinya dengan bertanya kepada teman atau keluarga terdekat.”
Hal itu diperkuat dengan sebuah studi oleh Google berjudul How to Stay Top-of-Mind in Asia’s Crowded Apps Marketplace yang mengatakan metode penemuan aplikasi teratas adalah melalui teman dan keluarga.
“Android merupakan ekosistem yang kuat, dengan musik, gim, video, dan aplikasi yang berasal dari berbagai kreator. SHAREit percaya kekuatan ini akan menjadi tolok ukur pertumbuhan industri aplikasi mobile di Asia Pasifik,” kata Karam.
Seiring pertumbuhan konsumsi data pengguna di seluruh dunia, Karam yakin bahwa tren berbagi data secara volume dan kuantitas akan tumbuh secara eksponensial dengan perkembangan industri aplikasi mobile.
“Sebelumnya kita sudah cukup puas dengan permainan dengan size 10MB, namun sekarang rata-rata aplikasi gim memiliki ukuran file sedikitnya 1GB. Kita telah beralih dari masa gim Snake pada era kejayaan Nokia menjadi gim seperti Call of Duty yang mencerminkan tingginya pertumbuhan penggunaan data konsumen hingga 100x lipat,” kata Karam.
Sebagai salah satu elemen penting yang mendukung infrastruktur digital di Asia Tenggara, SHAREit mengklaim membantu para pelaku e-commerce untuk mengenal dan menjangkau konsumen mereka, sekaligus para pemain bank digital yang ingin menjangkau masyarakat unbanked.
Lewat upaya tersebut, SHAREit juga terlibat dalam upaya membangun inklusi keuangan dengan memanfaatkan lebih dari 700 pengiklan global dan basis pengguna global mereka.
“Sebagai salah satu contoh, kami membantu perusahaan fintech dan e-commerce seperti aplikasi e-wallet populer di Filipina Gcash dan e-commerce Shopee, untuk mencapai inklusi keuangan secara menyeluruh di kawasan mereka dengan jangkauan ads yang ditargetkan bagi basis pelanggan SHAREit,” kata Karam.
Selain itu, Karam juga menyoroti fenomena bermunculannya startup aplikasi social commerce yang mulai mendapat perhatian konsumen di kawasan Asia karena menawarkan pengalaman belanja yang lebih terpersonalisasi.
“Pertumbuhan dari industri social commerce di Asia akan mencapai tingkat kematangan dalam jangka waktu lima tahun ke depan” kata Karam, merujuk pada keberhasilan konsep social commerce di negara yang sudah lebih matang seperti Tiongkok.