Bisnis Cloud Google Capai Rp111 Triliun
Google Cloud berhasil mengantongi keuntungan tahunan mencapai USD8 miliar atau sekitar Rp111 triliun. Banyak pihak menilai angka tersebut menjadi annual rate atau prediksi pertumbuhan tahunan yang sangat positif ke depannya.
Dikutip dari Business Insider, keuntungan Google Cloud tidak terlepas dari bisnis Google Cloud Platform, pesain Amazon Web Services serta layanan G Suite sebagai pesaing Microsoft Office. CEO Google, Sunder Pichai memuji CEO Google Cloud, Thomas Kurian.
Banyak pengamat meyakini Kurian yang sebelumnya berasal dari Oracle memiliki daya tarik bagi konsumen di kalangan bisnis, sehingga Google Cloud mampu menyentuh pasar pengguna kalangan enterprise.
Laporan sebelumnya di awal 2018 menyebutkan bahwa pendapatan dari Google Cloud hanya sebesar USD4 miliar atau Rp55,9 triliun. Beberapa bulan lalu Kurian menyatakan bahwa tidak ada penyedia cloud yang percaya bahwa sebuah perusahaan akan mengandalkan Google Cloud.
Kini faktanya menunjukkan Google Cloud adalah pesaing serius bagi Amazon Web Services dan Microsoft Azure. Sebelumnya, banyak diberitakan bahwa Kurian berhasil membuat strategi pemasaran baru untuk Google Cloud. Kurian disebut ingin lebih mendengarkan keinginan konsumennya.
Kepada Tech Crunch, Kurian sempat mengklaim bahwa ada sembilan dari 10 media besar, tujuh dari 10 jaringan peritel raksasa dan enam dari 10 perusahaan besar yang sudah menggunakan Google Cloud.
Meskipun begitu, bisnis layanan cloud milik Google ini masih di lihat dari sisi bisnis enterprise. Seperti yang diketahui bahwa Google mulai merambah bisnis game dengan layanan streamingberbasis cloud bernama Google Stadia.
Layanan tersebut juga serupa dengan yang digarap oleh Microsoft pada cloud Azure yaitu Microsoft xCloud. Saat ini Microsoft xCloud masih sedang dalam tahap persiapan sementara Google Stadia sudah mulai menggelar uji coba di beberapa negara. [dEe]