BlackBerry Jual Paten Mobile Rp8,6 Triliun

BlackBerry Jual Paten Mobile Rp8,6 Triliun

Setelah menjual sebanyak 90 paten kepada Huawei pada tahun 2021 lalu, kini BlackBerry mengumumkan kesepakatan senilai USD600 juta (Rp8,6 triliun) untuk menjual lebih banyak paten terkait perangkat mobile, layanan pesan, dan jaringan nirkabel.

Mengutip GSM Arena, paten ini dijual kepada Catapult IP Innovations yang berkantor pusat di Delaware, Amerika Serikat. Perusahaan ini disebut secara spesifik dibentuk untuk menaungi paten karya BlackBerry.

Transaksi tersebut dilakukan dalam dua metode, yaitu secara tunai senilai USD450 juta (Rp6,5 triliun), dan via surat sanggup bayar atau promissory note USD150 juta (Rp2,2 triliun). Sebagai bagian dari kesepakatan, BlackBerry akan tetap memiliki izin untuk menggunakan paten tersebut.

BlackBerry menyebut bahwa konsumen yang menggunakan layanannya tidak akan terdampak dari perubahan ini. Namun, sejumlah pegawai BlackBerry dilaporkan akan beralih menjadi pegawai Catapult.

Sebagai pionir awal di bidang pesan nirkabel, BlackBerry berkontribusi terkait inovasi utama dan memiliki paten berharga. BlackBerry dilaporkan sempat menaungi portofolio dengan perkiraan nilai sebesar USD2 miliar (Rp28,7 triliun) hingga USD3 miliar (Rp43 triliun), atau sebesar USD4 miliar (Rp57,3 triliun) hingga USD5 miliar (Rp71,7 triliun) pada perang penawaran.

BlackBerry menggunakan sejumlah paten BBM untuk melayangkan gugatan hukum terhadap Facebook, Instagram dan WhatsApp pada tahun 2018 lalu, membuktikan nilai mereka. Sebagai informasi, kesepakatan jual beli ini belum memasuk tahap akhir.

Sebab, pemerintah federal Kanada akan meneliti perincian dari kesepakatan tersebut, ditujukan untuk memastikan potensi besar kesepakatan ini dalam menyuguhkan manfaat bersih bagi ekonomi Kanda serta tidak memiliki risiko untuk keamanan nasional.

Kanada memang mempertahankan sejumlah kendali terkait paten, sebab Third Eye Capital yang berbasis di Toronto membantu Catapult mengamankan sebagian besar pendanaannya. Kesepakatan ini telah diupayakan sejak tahun 2020 lalu, dan diperkirakan akan membutuhkan waktu penyelesaian selama tujuh bulan.

Namun, tidak tersedia informasi terkait rencana Onward Mobility untuk meluncurkan BlackBerry baru dengan ponsel 5G, meski tanpa asistensi dari BlackBerry serupa yang dialami TCL di awal perjalanannya.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.