China Bangun Jaringan Komunikasi Anti-retas

China Bangun Jaringan Komunikasi Anti-retas

Di era teknologi canggih dengan modus peretasan yang semakin beragam, China berencana meluncurkan jaringan komunikasi yang tak bisa diretas alias unhackable. Setidaknya, ketika ada indikasi peretasan, sistem jaringan akan lebih cepat mendeteksinya. Jaringan komunikasi yang unhackable atau anti-retas itu memanfaatkan teknologi yang disebut quantum cryptography.

Sebagai permulaan, jaringan komunikasi dengan quantum cryptography bakal diimplementasi di kota Jinan. Tak kurang dari 200 pengguna dari sektor militer, pemerintah, keuangan, dan listrik, bakal mampu mengirim pesan yang aman tanpa gangguan peretas. Lantas, bagaimana mekanisme kerja quantum cryptography? Perlu dicatat bahwa metode quantum cryptography adalah langkah terobosan radikal dari metode enkripsi tradisional.

Gambaran kasarnya, enkripsi tradisional bakal menyembunyikan kunci yang diperlukan untuk membaca pesan Anda ke orang tujuan. Kunci tersebut merupakan kombinasi numerik yang rumit.

Meski demikian, enkripsi memiliki masa hidup dan lama-kelamaan semakin rentan. Berbeda dengan quantum cryptography yang lebih terstruktur dan kompleks. Ketika mengirim pesan dengan metode kuantum kriptografi, pertama-tama yang dikirim adalah kunci yang tertanam dalam partikel cahaya secara terpisah.

Ketika kuncinya sudah aman, baru pesan yang terenkripsi dikirim. Jika ada peretas yang mencoba menyadap kunci yang tertanam pada partikel cahaya, sistem akan mengubah atau menghancurkannya. Dengan begitu, pengirim dan penerima akan lebih cepat mendeteksi bahwa ada upaya peretasan sebelum isi pesan benar-benar diretas.

Penelitian tentang metode kuantum kriptografi sebenarnya bukanlah hal baru dan buka ide murni dari China. Hanya saja, China yang serius mengembangkannya. Eropa ketinggalan kapal, kata Profesor Anton Zeilinger dari Vienna University, Austria. Ia adalah salah satu yang memprakarsai penelitian tentang fisika kuantum.

Anton Zeilinger mengatakan telah berupaya meyakinkan Uni Eropa pada awal 2004 tentang pentingnya proyek-proyek berbasis kuantum. Ia minta pendanaan untuk pengembangan penelitian, tetapi tak direspons. “Eropa telah menyeret kaki dan ini menghambat kami untuk berkompetisi,” ujarnya.

Membangun jaringan komunikasi Jinan memang bukan sesuatu yang murah. Terlebih lagi proyek itu bukan untuk pasar komersial. Sulit mendapatkan investor sehingga harus benar-benar keluar dari duit pemerintah.

“Harus diakui ketika China berinvestasi pada sesuatu, mereka punya kekuatan finansial dan sumber daya manusia yang barangkali paling kuat di dunia kecuali jika disandingkan dengan militer AS,” kata Valerio Scarani, yakni ahli fisika dari Centre for Quantum Technologies, National University of Singapore.

Sumber : Kompas

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.