Cryptomining Targetkan UMKM Asia Tenggara
Perusahaan keamanan siber Kaspersky merilis data berjudul Laporan Ancaman UMKM Terkini Tahun 2020 yang dikumpulkan dari pengamatan sepanjang tahun 2020. Menurut mereka kalangan UMKM di Asia Tenggara menghadapi serangan siber yang lebih populer dibandingkan ransomware yaitu cryptomining.
Diketahui bahwa ransomware atau aksi kejahatan siber yang menyusup dan menyandera data untuk meminta tebusan sempat ramai menyerang sejumlah perusahaan di Eropa dan Amerika. Namun pengamatan Kaspersky menemukan kalangan UMKM lebih sering menjadi korban aksi cryptomining.
Cryptomining merupakan aksi menambang aset kripto seperti Bitcoin dan sejenisnya dengan cara menyusup sistem sebuah bisnis atau perusahaan kemudian memanfaatkan hardware atau komputer mereka untuk dieksploitasi sebagai alat menambang.
Dampak buruknya adalah usia hardware di kantor menjadi singkat dan tagihan listrik melonjak padahal sebagian besar bisnis tengah menerapkan work from home di tengah kondisi pandemi. Data Kaspersky menyebut UMKM di Asia Tenggara menjadi yang paling banyak menerima serangan siber untuk cryptomining.
Kaspersky berhasil memblokir usaha serangan cryptomining di Asia Tenggara sebanyak 8.926.117 serangan di tahun 2020. Angka ini sangat besar dibandingkan serangan ransomware (804.513 kali) dan phishing (2.890.825 kali).
“Bisnis UMKM biasanya cenderung memiliki sikap rileks terhadap keamanan informasi sehingga sektor ini berpotensi untuk mengalami kerusakan utama dari penambangan kripto. Seiring mata uang kripto terus menarik perhatian para investor dan pengguna karena lonjakan harga yang kian meningkat,” ujar Pemimpin Tim Analis Malware Kaspersky, Evgery Lopatin.
“Para pelaku kejahatan siber telah lama menyadari bahwa menginfeksi server lebih menguntungkan daripada menambang di komputer pengguna rumahan, maka UMKM harus terus sigap dan serius dalam menghadapi ancaman diam-diam ini,” lanjutnya.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Vietnam menjadi negara dengan jumlah serangan cryptomining paling banyak yang berhasil dicegah Kaspersky selama dua tahun belakangan yaitu hampir 71 persen di 2020 dan 80 persen di tahun 2019.
Meskipun begitu Kaspersky mengklaim serangan siber terkait cryptomining kepada UMKM secara global di tahun 2020 menurun menjadi 8.926.117 serangan di tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 13.247.796 serangan.
“Kami telah melihat penurunan terkait serangan penambangan kripto di seluruh dunia dan tren yang sama juga berlaku di Asia Tenggara. Faktor utama di balik penurunan jumlah serangan adalah biaya mata uang kripto yang telah menurun selama tiga tahun terakhir dan hanya baru-baru ini harganya mulai kembali meningkat tajam,” jelas Lopatin.